[caption caption="Dok. Pri | Saat penyerahan simbolik Piala Jenderal Sudirman Cup"][/caption]
Garis akhir turnamen sepakbola Jenderal Sudirman Cup telah di depan mata, tinggal menghitung hari kita semua sudah akan menapakinya. Tentu saja, gelaran ini akan dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Namun, hal ini pun menjadi suatu pesta yang akan dirayakan oleh dua tim sepakbola yang mencapai final, yaitu, Semen Padang dan Mitra Kukar.
Kedua tim tersebutlah yang nantinya pada malam akan memperebutkan sebuah piala di Grand final Jenderal Sudirman Cup, pada tanggal 24 Januari 2016 yang disiarkan oleh Net. Televisi Masa Kini, yang akan dimulai pada pukul 18.30 WIB. Menjadi sebuah keistimewaan, karena gelaran final disajikan di Gelora Bung Karno, Jakarta. Tentu kedua tim akan bekerja-keras untuk mendapatkan gelar tersebut. Betapa tidak, prediksi yang santer terdengar bahwa dalam partai final ini, kedua tim akan menyuguhkan permainan yang mempertaruhkan harga diri tim dalam kasta tertinggi di Indonesia pada awal tahun 2016.
Tentu banyak berbagai harapan dari kedua tim yang maju kepartai final tersebut, namun tidak dapat dipunggiki, bahwa harapan juga impian pun tersemat pada pihak penyelenggara. Harapan dari penyelenggara acara, bahwa acara ini akan menjadi titik balik dimana persebakbolaan nasional akan bangun dari puasa gelarnya dikancah internasional.
Grand Final Jenderal Sudirman Cup Aksi Penuh Filosofi
Sebuah kehormatan, dalam acara ini saya mendapatkan kesempatan untuk meliput acara press conference yang bertempat di Hotel Atlet Century, kawasan Senayan, Jakarta. Dimana acara ini di hadiri langsung oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, juga beberapa pihak terkait yang menggelar dan mengapresia acara secara maksimal.
Dalam pertemuan rabu siang (20/01/16) kemarin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa Jenderal Sudirman adalah cerminan dari semangat kepemudaan Indonesia, yang memberikan kontribusi nyata kepada bangsanya. Tidak lupa bahwa Jenderal Sudirman adalah sosok pahlawan nasional yang memberikan solusi kepada bangsanya. Oleh karenanya, sepantasnya para pemuda Indonesia bercermin kepada sosok tersebut.
Tidak kalah penting, yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat adalah bahwa pada malam grand final Sudirman Cup adalah, bertepatan dengan perayaan 100 tahun kelahiran Jenderal Sudirman, yang lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Tentu saja, selain mengelar pesta final nantinya, acara ini akan memberikan nilai sejarah bahwa ada sosok pemuda yang menjadi cerminan generasi penerus, agar hadir kebanggaan pada bangsanya, dan memberikan kontribusi nyata juga bersama membangun negara.
[caption caption="Dok. Pri | Piala Jenderal Sudirman Cup yang akan diperebutkan Semen Padang dan Mitra Kukar Minggu malam"]
Dalam malam grand final nanti, akan ada serangkaian acara, antara lain atraksi terjun payung para prajurit TNI (Tentara Nasional Indonesia), hiburan dari band papan atas (Noah dan Slank), berbagai kolaborasi artis papan atas lain dan berbagai hiburan lain yang memberikan kemeriahan pada acara grand final turnamen tersebut.
Akan tetapi, dari berbagai rangkaian acara yang akan diselenggarakan di Gelora Bung Karno (GBK). Ada rangkaian yang paling tidak biasa pada acara tersebut, dimana piala yang akan diperebutkan oleh kedua tim. Mulai hari ini, akan diarak mulai dari kota kelahiran Jenderal Sudirman yaitu, Purbalingga, hingga Jakarta dengan cara maraton bergantian oleh para prajurit pilihan.
Tentu ini menjadi suatu hal yang spesial bagi saya, karena dalam waktu kurang lebih 4 hari, piala tersebut akan terlebih dahulu berada ditangan para prajurit TNI. Namun ini juga menjadi sebuah misi kenegaraan yang sangat spesial bagi para prajurit tersebut, karena mereka harus menyelesaikan tugas berat, yaitu mengantarkan piala dengan mempertaruhkan jiwa raga dan harus hadir tepat waktu pada malam grand final nanti. Cukup sulit saya membayangkan hal ini, namun yang pasti, hal yang saya dapat bahwa TNI ingin memberikan sedikit cerminan Jenderal Sudirman yang teguh, tangguh dan tak gentar dalam mengemban tugas.
[caption caption="Dok. Pri | Hadirnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo"]
Piala yang dibuat oleh seniman asal Bandung George Timorason berlapis emas murni 18 karat tersebut, akan singgah di Kodam IV Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, dan Kodam III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, sebelum akhirnya tiba di Museum Satria Mandala Jakarta yang berada di wilayah Kodam V Jaya, hari Minggu nanti. Piala kemudian akan diarak ke Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta dengan ditandu seperti saat Jenderal Sudirman berperang.
Adapun dalam acara seluruhnya dipercayakan kepada para pemuda, adapun ketua Steering Committee Abdee Slank menyatakan bahwa “Acara grand final ini adalah perlambang sejarah dan semangat kepemudaan yang dimiliki bangsa ini”.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI