Dok. Pri | Pintu Gerbang #RayakanIndonesiamu yang di hadiri jurnalis, blogger dan penulis
Senin sore (08/06/15), saya mendapatkan sebuah pesan singkat dari publisher Mizan. Pesan singkat tersebut berisi undangan yang ditujukan kepada para jurnalis, blogger dan penulis. Sempat heran, karena sadar diri akan kapasitas saya yang belum siapa-siapa. Kenapa saya yang di undang dalam acara seperti ini?? Karena masih banyak sekali teman blogger yang jauh lebih dahulu masuk dalam dunia tulis-menulis. Kalau pun di sebut blogger, saya masih terlalu dini untuk hal tersebut.
Kembali kepada pesan yang ada pada smartphone, udangan tersebut sangat mendetail dan sang pengundang meminta konfirmasi akan kehadiran saya pada acara tersebut. Sempat minder dengan udangan tersebut, akan tetapi dengan beberapa pertimbangan, akhirnya saya menyutujui untuk mengikuti acara tersebut.
Keesokan harinya, saya mendapatkan email undangan resmi digital acara “#RAYAKANINDONESIAMU Ribuan Pulau Kebaikan”. Ketika mendapatkan undangan tersebut, saya lama pandangi undangan digital tersebut. Ada kagum kepada determinisme dunia, yang membuat saya terheran-heran karena tidak mampu terlogikakan.
Dalam undangan tersebut termaktub informasi lengkap atas acara, juga ada tangan tangan pengusaha sekaligus CEO Mizan yaitu Haidar Bagir. Ketika melihat susunan acara utama, akan banyak yang memberikan speech. Akan tetapi ada satu nama yang membuat saya heran, yaitu Pidi Baiq.
Ya, nama itu yang membuat saya heran, karena sependek pengetahuan saya, Kang Pidi adalah sebagai Imam Besar dari band thepanasdalam. Mungkin untuk mereka yang berada di kawasan Bandung, nama band tersebut cukup masyhur. Akan tetapi, dalam acara tersebut Kang Pidi memberikan jelas memberikan speech. Bukan bermain musik atau memberikan hiburan lainnya.
Rasa ingin tahu mulai menyeruak dalam diri, acara yang membuat saya heran awalnya, berubah menjadi antusias yang luar biasa. Tak sabar rasanya untuk hadir dalam acara tersebut, karena tentunya saya mengharapkan ada hal yang baru.
Ketika Pidi Baiq Naik Panggung Suasana Menjadi Gaduh Ceria
Hari itu pun datang, rabu (10/06/15) pagi saya bergegas ke perpustakaan terlebih dahulu untuk mengerjakan beberapa tugas. Ketika pukul 09.30 saya baru bergegas untuk pergi, ketika melihat jalanan macet, sudah tidak mungkin apabila saya menggunakan angkot ke tempat acara. Dan pada akhirnya saya putuskan untuk menggunakan layanan Go-jek, tentunya hal ini saya lakukan agar tidak terlambat ke tempat acara.
Beruntung bagi saya karena ketika order Go-jek, respon dari para driver sangat cepat. Saya di telphone untuk memastikan detail tempat, beberapa menit kemudian sang driver pun hadir dimana saya berada. Saya diberikan helm dan masker. Baru kemudian saya dan sang driver Go-Jek menuju tempat acara.