Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bandung Semesta

6 Januari 2015   05:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baru satu pekan aku rasakan nikmatnya tinggal di kota bernama Bandung

Salah satu kota yang setiap jengkalnya terdapat kenangan

Banyak sudah kenangan yang ku ukir bersama teman, kawan dan sahabat

Di kota bernama Bandung

Bandung adalah sebuah tempat dimana aku ditanamkan rasa sederhana

Bandung adalah kawah candra dimuka yang dimana aku ditempa menjadi seorang yang dingin

Bandung adalah sekolah sepanjang hanyat dimana aku belajar berjalan dan tersenyum

Juta kenangan tertanam di lubuk hati dan setiap tempat itu adalah bagian dari kota Bandung

Dan akan ku beri tahu kalian tentang apa yang ada di dalam Bandung kawan,

Kau dapat temukan keramahan warganya dengan tulus

Kau dapat temukan senyuman renyah di setiap sudutnya

Kau akan dapatkan keindahan tiada tara ketika kau datang ke puncak gunung sana

Kau akan banyak temukan beragam komunitas di setiap tamannya

Bila kau menyukai budaya, datanglah kalian ke banyak sanggar-sanggar dan pelajarilah apa yang ingin kalian pelajari

ah, banyak yang tersimpan kota ini kawan, hingga ku tak mampu menjelaskan dengan kata-kata

namun,

Perlahan tapi pasti Bandung menjadi kota yang semakin banyak digemari orang

Sehingga hingar-bingar kota metropolitan tersemat kepada kota ini

Jujur, dengan semua hingar-bingar itu aku terganggu

Aku ingin tetap merasakan Bandung tetap tenang

Aku ingin tetap merasakan Bandung yang apa adanya

Aku ingin tetap merasakan Bandung yang sederhana

Dan tetap menjadi tempat ternyaman untuk kami tinggal di dalamnya

Sudut Kota Bandung, 05 Januari 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun