Tinggal menghitung hari,
Bandung akan ku tinggalkan,
Ah,
Air segar dan oksigen daerah perbukitan ini akan ku rindukan,
Juga hijau dedaunan ibarat karpet keindahan
Di ibu kota sana, aku akan kembali dengan berbagai rutinitas,
kuliah, tugas, dosen, makalah, buku dan sebagainya,
Untuk memikirkannya saja aku sudah sakit kepala,
Walau belum menjalankannya, tapi rasanya...
Ya sudahlah...
Ini untuk Bunda dan Ayah ujar hati kecil,
Aku masih dengan jaket biru dongker yang melindungiku dari dingin
Hingga tengah malam ini,
Yang aku dengar hanya hingar bingar gemericik air dan suara batuk Bunda sesekali,
Sialnya semenjak liburan aku sudah jarang menulis,
Dan, lebih menikmati zona kemalasan yang hanya bisa ku dapat di rumah,
Ya, zona kemalasan ku bernama rumah
Aku akan merindukannya kembali,
Dan ku tahu, ini tidak mudah untuk kalian keluar dari zona kemalasan,
Begitu pun aku,
Tapi,
Ya Sudahlah,
Untuk Bunda dan Ayah, ujar hati kecil,
Kawan, kita akan berkumpul kembali,
Walau aku tahu,
Tidak akan semua kembali menuju tempat itu,
Karena aku tahu,
Kita miliki jalan masing-masing,
Bukan begitu?
Sudut kota Bandung, 19 Januari 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H