Indonesia merdeka di tahun 1945 merupakan perjuangan para pahlawan kita, hal itu menjadi sebuah refleksi setiap tanggal 17 Agustus untuk bangsa Indonesia, tetapi satu hal juga yang tidak dapat kita lupakan bahwa ada dukungan Internasional untuk kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu dengan semangat Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-76 tahun ini, penulis ingin mengatakan cinta Indonesia dan berkontribusi untuk Internasional, terkhusus kata-kata ini untuk seluruh pemuda Indonesia.
Dapat kita telusuri para pahlawan kita yang berkontribusi untuk kemerdekaan Indonesia, mereka yang  sangat memahami kondisi Internasional pada saat itu, hal itu dibuktikan dengan strategi dan gagasan yang mereka miliki pada saat berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia, fakta yang dapat kita lihat para tokoh-tokoh tahun 1908 dan 1928.
Pesan Untuk Pemuda
Mengapa saya mengajak kita mencintai Indonesia? Karena semakin hari bangsa kita sering di terpa konflik-konflik internal sesama anak bangsa saat ini, isu SARA sering digunakan untuk memecah kita. Sehingga generasi kita semakin tidak saling mendukung, melainkan saling menjatuhkan dan saling serang. Jika hal ini terus berlanjut maka yang dirugikan adalah kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang besar dengan kekayaan alam dan jumlah penduduknya, namun rapuh dengan nilai-nilai persatuannya, dengan demikian perlu membangun semangat yang sama untuk mencintai Indonesia kita, salah satu wujud kecintaan itu dengan menjaga persaudaraan dan persatuan sesama anak bangsa.
Setelah tarbangunnya rasa kecintaan kepada Indonesia, kita beranjak untuk berkontribusi bagi Internasional, pemuda Indonesia tidak cukup hanya memikirkan Indonesia saja, tetapi harus ke hal yang lebih luas yaitu dunia/Internasional, karena dengan berkontribusi untuk Internasional semakin menunjukkan Indonesia kuat, Indonesia maju dimata Negara-negara lain, tentu kontribusi tersebut berupa ide dan gagasan bukan mempertontonkan perpecahan bangsa Indonesia dimata Internasional.
Pemuda Indonesia merupakan regenerasi penerus bangsa dimasa sekarang dan yang akan datang, sudah saatnya mempersiapkan diri dengan matang, berkontribusi untuk Internasional juga harus dipahami sebagai wujud kecintaan kita kepada bangsa Indonesia, sehingga bukan menjadi penggadai martabat sebuah bangsa, mengapa saya katakana demikian?Â
Karena dengan masuk di dunia Internasional sangat berpeluang juga menjadi mata-mata asing, atau menjual data-data Negara Indonesia kepada Negara-negara dari hal itu dapat memperoleh keuntungan secara finansial.
Wujud kontribusi pemuda Indonesia untuk Internasional bisa dengan banyak hal, seperti saat ini ada yang berkontribusi melalui ide/gagasan soal lingkungan hidup, HAM, perdamaian, dan sebagainya, sebab wujud kontribusi tidak harus dalam struktur tetapi lebih kepada fungsi dan peranan pemuda Indonesianya, dengan membuat diskusi seputar isu-isu Internasional juga bagian dari kontribusi kita selaku pemuda.
Ketika pemuda Indonesia sudah benar-benar menyadari kecintaanya kepada bangsa ini dan melakukan kontribusinya pada Internaisonal, maka bonus demografi yang disebut-sebut itu akan menjadi mimpi indah bagi bangsa Indonesia, namun sebaliknya jika rasa nasionalisme kita semakin luntur dan pemuda Indonesia tidak berkontribusi untuk Internasional maka bonus demografi hanya akan mempertontonkan kuantitas kita bukan pada kemajuan bangsa Indonesia.
Penulis menyadari persoalan bangsa ini tidak sesederhana yang penulis katakan, tetapi setidaknya penulis ingin mengajak pemuda Indonesia, untuk benar-benar menghidupi nasionalismenya dan mengajak pemuda Indonesia untuk melihat dunia Internasional agar kita tidak hanya saling siku-sikuan sesama anak-anak bangsa.