Russel adalah figur pemikir-bebas dan filosof yang kontroversial. Karya-karyanya terkenal luas dalam berbagai bidang: dari filsafat, bahasa, politik, sains hingga agama. Meski dikenal dengan pandangannya yang keras dan kritis terhadap agama, namun sosiaolog Max Webber justru menyebutnya sebagai "laki-laki kalem yang religius".
Ribuan pembacanya bahkan menganggap Russel sebagai guru spiritual yang sederajat dengan tokoh-tokoh mistik seperti Tagore, Albert Schweitzer, dan guru spriritual lain di jaman kita.
Sama seperti yang dialami oleh Russel, paham  "Technology as God" suatu saat akan mendapatkan penggemarnya, dan sebuah niscayaan kehadiran para anti aliran "Technology as God".
Tetapi secara de-fakto "Technology as God" sudah menang, tetapi secara de-jure belum terlihat, sebab para manusia saat ini sudah ketergantungan akan teknologi, manusia akan mati tanpa teknologi.
Hadirnya Yuval dan Russel semakin memperkuat narasi pendukung "Technology as God".
Manusia tidak akan bertanya kepada Tuhan sebagai "Roh", jika dia sedang mengalami kesusahan, penderitaan atau masa depan, tetapi manusia akan bertanya kepada Tuhan sebagai "Teknologi", itu sebabnya kita menggunakan mesin pencarian google yang dianggap "Technology as God" sebagai agama.
Sorry Bersambung dulu.
Akan saya ulas kembali.