Mohon tunggu...
Fawaz Muhammad Sidiqi
Fawaz Muhammad Sidiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Nun, Demi Kalam dan Apa yang mereka tulis..."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memaknai (Kembali) Arti Kemerdekaan

17 Agustus 2015   22:02 Diperbarui: 17 Agustus 2015   22:02 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syarat pertama yang diajukan oleh aa Gym berkenaan dengan kemerdekaan ialah terbebas dari kemusyrikan dan kemunafikan serta cinta terhadap dunia. Hal ini sesuai dengan salah satu makna dari medeka itu sendiri yaitu bebas. Terlebih untuk permasalahan mengenai cinta terhadap dunia, M. Natsir -salah satu pahlawan nasional pernah berpesan bahwa salah satu penyakit bangsa Indonesia yang muncul pasca revolusi ialah cinta terhadap dunia. Cinta terhadap dunia itu juga yang membuat bagaimanapun sistem pengawasan dan UU anti-korupsi direkayasa sedemikian rupa, selalu saja ada celah untuk melakukan tindakan Korupsi dan semisalnya.[3]

Syarat kedua ialah berdiri sendiri dengan tidak diperbudak pangkat, jabatan, popularitas, nafsu, syahwat, dan penilaian makhluk. Disadari ataupun tidak, bangsa ini masih tidak bisa terlepas dari pengaruh bangsa lain, bahkan beberapa kalangan menyatakannya sebagai imperialism modern,[4] dimana hamper setiap sendi Negara sudah dimasuki kepentingan asing dan beberapa justru memberikan kerugian yang tidak kecil untuk Negara ini.

Syarat ketiga ialah seperti yang disampaikan oleh aa Gym diakhir pernyataanya bahwa kemerdekaan sesungguhnya ialah bertauhid dan hanya menuhankan Allah semata, patuh dan pasrah hanya kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan makna ketiga dari kemerdekaan yaitu tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, dengan kata lain tidak ada lagi ketergantungan kepada sesama makhluk. Lantas, bukankah hal tersebut merupakan inti dari ketauhidan?

Menghadapi tujuh puluh tahun proklamasi kemerdekaan, masyarakat Indonesia perlu memaknai kembali semangat kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan kemerdekaan. Makna dan semangat kemerdekaan harus diinternalisasi dengan baik dan benar oleh seluruh masyarakat Indonesia, agar proklamasi kemerdekaan tidak hanya menjadi statement politik saja, namun dapat menjadi proklamasi budaya (dengan menjadi “tuan” di negeri sendiri) dan proklamasi kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya.

 

“…Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdayA. (QS. Ali-Imron : 185)[5]

 

[1] http://kbbi.web.id/merdeka

[2] https://instagram.com/p/6eG23qsI9k/

[3] http://www.hidayatullah.com/kolom/catatan-akhir-pekan/read/2009/08/19/3564/pesan-kemerdekaan-m-natsir.html#.VdBTkJn-LqD

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun