Mohon tunggu...
Fawaz Muhammad Ihsan
Fawaz Muhammad Ihsan Mohon Tunggu... Penulis - 19 Tahun

jangan sampai lah ide kalah dengan blokade

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sekumpulan Tips untuk Kalian yang Enggan Hormat kepada Bendera Indonesia

7 Desember 2019   12:52 Diperbarui: 8 Desember 2019   07:42 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi, mari kita sejenak melupakan dugaan-dugaan yang telah kita berikan kepada 2 orang siswa SMP di Batam yang enggan memberikan sikap hormat kepada bendera merah putih. Karena banyak sekali dugaan yang dapat muncul dari perkara tersebut jika kita terus saja menanggapinya dengan kerutan di dahi. 

Penulis ingin curhat saja bahwa meskipun saya sudah pernah menemukan beberopa orang yang juga enggan memberikan sikap hormatnya kepada bendera Indonesia.

Penulis menyayangkan kebijakan sekolah yang memutuskan mengeluarkan para peserta didiknya.

Sekedar pemberitahuan, selama 1 tahun terakhir penulis juga belum pernah memberikan sikap hormat kepada bendera Indonesia, dan yang paling parah (jika memang pantas disebut parah), penulis juga belum pernah menyanyikan lagu Indonesia Raya saat upacara bendera.

Dan perlu diketahui juga bahwa penulis masih mengenyam pendidikan di salah satu pesantren di Indonesia pada kelas XII (baca: harusnya masih ikut upacara)

Langsung saja kepada inti dari tulisan ini, yaitu sekumpulan tips untuk kalian yang enggan memberikan sikap hormat pada bendera Indonesia:

Mulailah rendah hati untuk bersedia menjadi operator musik pengiring upacara

Tips yang pertama ini sangat ampuh bagi kalian yang enggan sekali untuk memberikan sikap hormat kepada bendera merah putih. Pun tips ini juga dapat digunakan bagi kalian yang tidak mau merasakan teriknya panas matahari terutama di senin pagi yang sering mengakibatkan aliran keringat di bagian punggung dan ketiak.

Penulis pun sama, selama 1 tahun terakhir diaklamasikan sebagai penanggungjawab backsound upacara yang bertugas memainkan musik pengiring lagu Indonesia Raya dengan menggunakan laptop saat pemimpin upacara tengah berteriak "Kepada bendera merah putih, hormaaaaaaa...".

Pada saat itu juga tombol play harus sudah diklik agar seirama dengan nyanyian para peserta upacara yang masya allah intonasi suara dan nadanya sulit dikendalikan oleh dirigen upacara.

Selama menjadi operator musik pengiring upacara, saya belum pernah diomeli gara-gara tidak ikut memberikan sikap hormat dan tidak ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya pada saat upacara. Saya hanya diomeli ketika terlambat datang ke lapangan upacara yang mengakibatkan operasional upacara juga terlambat dilaksanakan. 

Selain itu, tatapan marah juga kadang diberikan oleh para peserta upacara kepada saya yang menyebabkan jantung ini deg-degan (padahal setiap detik jantung deg-degan) jika musik pengiring terlambat diputar atau salah memutar musik pengiring (misalnya memutar musik pengiring upacara Amerika atau lagu karya Fadli Zon)

Jika kurang bersedia untuk mengikuti tips yang pertama, maka mari membahas tips kedua.

Ikutilah komunitas fotografi yang jobdesc-nya mendokumentasikan kegiatan upacara

Tips ini juga merupakan tips yang sering dilakukan oleh saya kurang lebih 2 tahun yang lalu sebelum diaklamasikan menjadi operator musik pengiring upacara. Saya tertarik dengan dunia fotografi dan kebetulan masih sedikit teman-teman yang tertarik dengan fotografi di sekolah saya. 

Dengan alasan terselubung tidak mau berdiri diam dibawah terik panas matahari senin pagi, saya menenteng kamera selama kegiatan upacara berlangsung dan mengambil beberapa foto dan video untuk keperluan bahan scenes pada beberapa project video yang akan saya bersama tim ciptakan.

Selama penulis menjalankan tips ini pun belum pernah mendapatkan omelan gara-gara tidak memberikan sikap hormat kepada bendera merah putih dan tidak ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Omelan-omelan baru terlontar jika saya mengenakan sandal pada saat itu (ya seengganya harus pake sepatu lah). Omelan juga terlontar jika pakaian yang saya kenakan tidak rapi. 

Omelan juga terlontar jika ada beberapa pihak yang tidak terdokumentasikan kenarsisannya saat bersikap sok ganteng atau sok cantik saat melaksanakan kegiatan upacara. Dan lagi-lagi omelan terlontar jika hasil foto yang saya cekrek tidak sesuai dengan selera mereka para foto model (baca: peserta upacara)

Jika komunitas fotografi di sekolahmu tidak mempunyai jobdesc untuk mendokumentasikan pelaksanaan upacara bendera, maka usulkan agar masuk dalam program kerjanya. Pun jika disekolahmu belum ada komunitas fotografi, maka usulkan agar diadakan.

Jika malas melakukan tips yang pertama dan kedua, maka mari membahas tips yang ketiga.

Latih Suaramu lalu ikuti klub paduan suara sekolahmu

Ini sangat sulit, karena kalian harus melalui seleksi klub musik dengan suara kalian sebagai taruhannya. Pun kalian hanya berkesempatan untuk dapat tidak memberi sikap hormat pada bendera, karena harus menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan nyanyian lainnya. 

Tapi jika kalian memiliki suara yang bagus dan mudah dikendalikan oleh dirigen maka tips ini dapat kalian laksanakan dengan mudah.

Jika ketiga tips diatas enggan kalian lakukan, maka mari kita bahsa tips terakhir.

Jangan Mengikuti Kegiatan Upacara Bendera dan Jangan Ketahuan!

Jika kamu masih bersikukuh untuk tidak mau memberikan sikap hormat kepada bendera merah putih maka langkah cepat yang bisa kamu lakukan agar tidak menimbulkan tanda tanya dan amarah yang terlalu besar adalah jangan mengikuti upacara bendera tersebut dan ingat, jangan sampai ketahuan! 

Karena jika ketahuan, kamu mungkin malah akan disuruh untuk memberikan sikap hormat kepada bendera merah putih saat teman-temanmu sedang belajar (baca: tidur) di dalam kelas.

Tapi saya mengusulkan agar tips keempat ini jangan dilakukan (tapi jika ingin dilakukan, lakukan saja asal jangan ketahuan).

Demikianlah tips-tips berdasarkan pengalaman penulis selama berhadapan dengan pelaksanaan upacara bendera dan upaya-upaya untuk menghindari pemberian sikap hormat kepada bendera merah putih.

Semoga tips ini dapat dipahami makna tersiratnya.

Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun