Begitu masuk ke skenoo hall, tempat dimana Kompasianival 2012 diselenggarakan, kami segera mencari di mana letak booth kami. Tentu tak sulit mencarinya, karena di sana, 3 kawan Canting yang datang lebih dulu sudah mendirikan tenda. Ya, tenda yang biasa kami pakai saat camping ke gunung maupun pantai.
[caption id="attachment_1910" align="aligncenter" width="538" caption="Canting itu apa?"]
Saat acara sudah di buka, dan banyak orang yang silih berganti menggunjungi booth kami, pertanyaan yang kami terima nyaris sama.
“Canting? Bikin batik ya, Mba? Tapi kok…”
JengJeng!!! Nama komunitasnya canting, tapi tak ada batik di sana, malah ada tenda, kompor, ransel, karir, daun-daun nangka dan banyak poto-poto.
Bahkan, saat siang, beberapa kawan tidur di tenda dan lainnya ada yang nyeduh kopi dari kompor yang kami bawa. Kami juga membaca banyak makanan.
Canting, saya sendiri juga bingung bagaimana mendefinisikannya. Ah, tapi Canting memang tak terdefinisikan. Tapi jika ingin tahu lebih banyak tentang Canting, langsung saja gabung dan ikuti kegiatan kami. Kegiatan yang banyak nggak mutunya (yo mutu ning rendah). Kegiatan yang berlandaskan kesenangan baik untuk diri sendiri maupun dibagi dengan orang lain. SemangArt. Berani Bermimpi. Berbagi. Hope and Happiness.
[caption id="attachment_1920" align="aligncenter" width="538" caption="Lomba bikin origami burung kertas berhadiah kaos Canting dan Buku Carolina"]
Acara selesai hampir pukul 10.00 malam, setelah diundinya nomor registrasi yang berhadiah sepeda motor Mio. Meski sepeda motor Mio gagal kami bawa pulang ke Jogja, tapi kami tetap ceria. Tetap tertawa dan tetap bikin heboh Kompasianival di pengujung acara.
[caption id="attachment_1912" align="aligncenter" width="538" caption="Mintilihir!"]
[caption id="attachment_1914" align="aligncenter" width="538" caption="Lesehan di lobi"]