Mohon tunggu...
Fawaizzah Watie
Fawaizzah Watie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Perempuan. Duapuluhan. \r\n\r\n\r\nhttp://fawaizzah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Waktu

6 Desember 2011   03:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:46 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secangkir rindu yang kukirim senja lalu tak tersentuh olehmu. Begitu juga dengan bungkusan-bungkusan kerendahan hatiku, tak sedikit pun kau jamah. Dulu, hingga beberapa waktu yang lalu aku mungkin tak pernah jera. Terus menerormu dengan sisa-sisa cinta yang kucoba untuk bangun kembali di tebing-tebing hati. Berharap, mampu sejukan hatimu yang mungkin kering. Ya, mungkin. Karena nyatanya aku tak tahu pasti.

Seutas benang masih terus kucoba untuk ulurkan padamu, berharap mampu menarikmu. Tapi kau bergeming. Hingga akhirnya, benang itu rapuh dengan sendirinya. Oleh gelora panas cintaku dan kebekuan hatimu.

Kini aku ragu untuk melangkahkan kakiku. Haruskah kumaju atau berdiam di tempatku, membiarkanmu berlalu.

Waktu. Ya, kadang aku berfikir bahwa waktulah yang mungkin akan membantuku. Berada dipihakku. Waktu telah membantuku bangkit dari keterpurukan di masa itu. Pun, waktu telah memberitahuku bahwa aku cukup berharga untuk dimiliki. Waktu jugalah yang bercerita padaku, bahwa hal-hal di depan sana jauh lebih berarti untuk ditata dibanding terus berangan tentang hal yang telah lalu.

Mungkin waktu yang akan memberitahumu tentangku. Dan semoga saat waktu itu tiba, rasaku belum berlalu.

.

15 September 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun