Mohon tunggu...
Fawaizzah Watie
Fawaizzah Watie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Perempuan. Duapuluhan. \r\n\r\n\r\nhttp://fawaizzah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Februari Berakhir

28 Februari 2010   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:41 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_83481" align="alignright" width="225" caption="Malam akan terus berganti, mesti tak di bulan Februari"][/caption]

Kata orang, Februari bulan penuh cinta
Benarkah?
Kata Orang, Februari bulan penuh kasih sayang
Yakinkah?
Kata orang, Februari waktunya mengatakan cinta
Apa iya?
Lalu bagaimana dengan bulan lainnya?

Tak adakah cinta, tak adakah kasih sayang
Tak bolehkan mengucap cinta
Jika tak di bulan kedua?

Malampun akan terus berganti

Maaf, aku tak sependapat dengan anda
Malam terakhir di bulan Februari, bukanlah malam terakhir malam penuh cinta
Malam terakhir di bulan Februari, bukanlah malam terakhir untuk berkasih sayang
Malam terakhir di bulan Februari, bukanlah malam terakhir untuk menyatakan cinta

Cinta, dia senantiasa ada untuk insan yang bernyawa
Cinta, dia menyelimuti hati para insan pengembara cinta
Cinta, tak pernah pergi meninggalkan kita tanpa coretan pena

Berjuta kata terbang dalam angan, namun tak mampu kurajut menjadi prosa
Beribu kalimat berkedip dalam bayangan, namun angan tak mampu menyusunnya menjadi karangan
Hanya cinta yang mampu merajuta kata menjadi prosa
Hanya cinta yang mampu menyimpulkan banyangan menjadi karangan

Dan Cinta, tak hanya ada di bulan kedua
Karena Cinta, tak berakhir di ujung Februari

Akan tetap kucari mozaik-mozaik cinta yang tertebar entah dimana
Dan tak kutunggu hingga datangnya bulan kedua ditahun berikutnya dalam ku berkelana
mencari mozaik cinta yang sempat terlupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun