Mohon tunggu...
Sri Wahyuni Saraswati
Sri Wahyuni Saraswati Mohon Tunggu... Dosen - Freelance Writer

Menulis itu Mengobati. Membaca itu menghidupkan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Cinta Bahasa, Majukan Bangsa

28 Oktober 2019   22:39 Diperbarui: 29 Oktober 2019   21:17 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana dengan Thailand? Mereka tidak primitif. Indonesia memiliki prosentasi penduduk yang mampu berbahasa Inggris lebih tinggi dari Thailand. Tetapi nyatanya, Indonesia yang pernah menyandang predikat lumbung padi Asia Tenggara justru sekarang mengimpor padi dari lumbung di Thailand.

Tingkat perekonomian mereka juga lebih baik daripada di Indonesia. Hebatnya lagi, pendidikan di Thailand gratis selamat 12 tahun. Sementara wajib belajar di sana adalah 12 tahun. Itukah yang disebut primitif?

Jepang dan Thailand adalah contoh negara yang memiliki rasa cinta tinggi terhadap bahasa nasionalnya. Sebagaimana kata pepatah, bangsa yang maju adalah bangsa yang menjunjung tinggi bahasa. Mencintai bahasa sama artinya menjunjung tinggi bahasa. Ada banyak cara untuk mencintai bahasa.

Cinta terhadap bahasa Indonesia dapat dimulai dari hal paling sederhana. Misalnya, kita menggunakannya dengan maksimal tanpa menyandingkannya dengan bahasa asing.

Sudah semestinya kita bangga terhadap bahasa negara kita. Jangan malu, jangan segan, dan jangan ragu untuk menggunakan bahasa Indonesia.

Jika sudah cinta, sudah bangga maka kita akan selalu memikirkannya. Ketika sudah memikirkan kita akan senantiasa ingin didekatnya dan bersamanya. Dengan begitu, tidak ada lagi celah untuk bahasa asing. Jika masyarakatnya sudah cinta bahasa maka bangsa ini dipastikan akan menjadi bangsa yang maju, layaknya Jepang dan Thailand.

Akhirnya, di bulan kelahiran bahasa Indonesia ini, mari tunjukkan rasa cinta kita, dengan mengagungkan hari kelahirannya, maka kita akan tahu bagaimana sakralnya peristiwa 91 tahun lalu. Selamat ulang tahun bahasa Indonesia. Semoga ikon kebahasaan dan kesastraan yang diselenggarakan Kemendikbud bisa meningkatkan rasa cinta kita terhadap bahasa Indonesia. Semoga!

***

Sri Wahyuni, tim Sekolah Literasi Gratis (SLG) 2 STKIP PGRI Ponorogo. Bergiat di rumah motivasi Sutejo Spectrum Center (SSC) Ponorogo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun