Mohon tunggu...
Favian Hanif
Favian Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVY

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menghadapi Terorisme Modern: Karakteristik Mengerikan dan Dilema Pencegahannya, Bisakah Ancaman ini Dihentikan?

4 Juni 2023   23:24 Diperbarui: 4 Juni 2023   23:25 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nationalist terrorism : terorisme ini memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintahan atau pendudukan kolonial, biasanya dengan maksud untuk memperoleh kemerdekaan suatu kelompok etnis, agama, atau bangsa (contohnya adalah FLN di Aljazair dan Hamas dan Hizbullah di Israel dan wilayah-wilayah pendudukan).

  • Global terrorism : tujuan dari terorisme ini adalah untuk membuat kerusakan dan penghinaan terhadap kekuatan global atau mengubah hubungan peradaban global (contohnya adalah Al-Qaeda dan bentuk terorisme Islam yang lain).

  • Dalam pendekatan terorisme, pandangan realis menganggap jika terorisme adalah sebuah tantangan kekerasan terhadap tatanan mapan oleh kelompok atau gerakan non-negara, seringkali sebagai bagian dari perebutan kekuasaan. Ciri penting dari pendekatan realis terhadap terorisme adalah bahwa sebagai suatu upaya untuk menggoyahkan tatanan sosial dan menggulingkan sistem politik, tanggapan negara terhadap terorisme haruslah tanpa kompromi. Menurut perspektif ini, motivasi terorisme sebagian besar bersifat strategis. Kelompok-kelompok tersebut memakai kekerasan klandestin dan berfokus terutama pada sasaran sipil, karena mereka terlalu lemah untuk menentang negara secara terbuka melalui konflik bersenjata konvensional.

    TERORISME MODERN

    Terorisme sejak pertama kali tercatat dalam sejarah dipraktekan dengan kemunculan ahli pedang Sicarri yang merupakan kelompok pendukung ekstrimis dari masyarakat yahudi faksi Zelot pada abad 1 Masehi. Kelompok ini disandingkan dengan bandit-bandit yang melakukan kampanye pembunuhan, penculikan dan perampokan terhadap kelompok Roman di Provinsi Yudea dan kelompok yahudi yang bersekutu dengan Roma. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, pada masa post-war 1945 terorisme secara umum disandingkan dengan gerakan yang berorientasikan kepada rasa nasionalisme suatu kelompok dan lebih diasosiasikan kepada negara-negara berkembang di Afrika, Asia dan Timur Tengah dengan gerakan-gerakan anti kolonialisme.

    Tujuan dari terorisme yang awalnya hanya sebatas pada politik: untuk menggulingkan kekuasaan asing dan menjalankan pemerintahan yang berasas pada self-determination. mengalami pergeseran faktor penggerak yang pada awalnya bersumber dari rasa nasionalisme, menjadi agama dan kepercayaan pada 1980-an. Setelah 1995, hampir setengah dari 56 kelompok teroris diklasifikasikan sebagai kelompok teroris yang menjadikan poltitiko-agama. salah satunya adalah kelompok besutan Osama bin Laden, Al Qaeda, yang dimotivasi oleh pandangan ideologi keagamaan yang radikal dalam bentuk Islamisme (Hoffman, 2006). Terdapat sebuah gagasan baru tentang bentuk dari new terrorism ini yang mengatakan bahwa terorisme sendiri telah menjadi sebuah kewajiban agama, bahkan tugas yang mulia, daripada hanya sekedar sebuah gerakan politik yang sifatnya pragmatis, hal ini tentu secara krusial telah mengubah fungsi secara fundamental dari terorisme lama. Terorisme dengan basis kepercayaan atas kebenaran agama yang mereka anggap mutlak juga telah meng-alterasi konteks moral, yang pada awalnya memiliki esensi kepada karakter yang penempatanya strategis, menjadi sarana untuk mencapai tujuan dari suatu gerakan, alih-alih kelompok terorisme menggunakan kekerasan secara drastis dan kekerasan tersebut bersifat simbolik dan diterima sebagai manifestasi dari paradigma 'Perang Total'

    AL QAEDA: KATALIS TERORISME BERBASIS POLITIK-AGAMA

    Al-Qaeda adalah kelompok teroris yang didirikan oleh Osama bin Laden pada tahun 1988 di Afghanistan. Kelompok ini memiliki tujuan utama untuk melancarkan jihad global melawan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, dan mendirikan negara Islam yang berdasarkan interpretasi ekstremis dari Islam. Saat ini, Al-Qaeda umumnya dianggap sebagai organisasi teroris paling berbahaya di dunia. Apakah ini benar atau tidak, banyak serangan teroris 'spektakuler' dan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir yang dikaitkan dengan Al-Qaeda. 

    Terdapat beberapa serangan teroris Al-Qaeda yang paling terkenal termasuk pemboman kedutaan Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania (1998), serangkaian serangan terhadap target Barat di Arab Saudi (1996-2005), dan tentu saja, serangan teroris paling mematikan dalam sejarah, yaitu serangan pada 11 September 2001. Selain itu, ada puluhan serangan lain yang telah diklasifikasikan sebagai tindakan teroris Al-Qaeda dan dilakukan oleh afiliasi Al-Qaeda atau kelompok yang terinspirasi oleh Al-Qaeda. 'Afiliasi' ini dianggap bertanggung jawab atas serangan seperti pemboman klub malam di Bali (2002), serangan di sebuah hotel dekat Mombasa (2002), penargetan situs-situs Yahudi di Casablanca (2003), serangan bom mobil bunuh diri di Istanbul (2003), pemboman di Madrid (2004), serangan bom bunuh diri mematikan di London dan Amman (2005), serta banyak serangan bom mobil dan pembunuhan di Irak (2003-2007).

    Menurut dataset MIPT Terrorism Knowledge Base, serangan yang terkait dengan Al-Qaeda dan afiliasinya yang diakui di Semenanjung Arab, Irak, dan Maghreb telah menyebabkan lebih dari 12.000 korban terluka dan lebih dari 5.000 korban jiwa.

    Sumber : MIPT
    Sumber : MIPT

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun