Mohon tunggu...
Favian Gisala Marzuq
Favian Gisala Marzuq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Inggris

Nothing Puzzles God.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sakit Gigi Tidak Mengenal Waktu dan Usia

1 Juni 2022   15:33 Diperbarui: 1 Juni 2022   15:36 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sakit gigi biasanya disebabkan oleh sisa makanan yang menumpuk menjadi plak gigi sehingga mengikis lapisan gigi dari waktu ke waktu sehingga membuat gigi berlubang. Bahkan kebiasaan buruk seperti kurangnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, jarang menggosok gigi, makan makanan yang manis dan lain sebagainya dapat memicu terjadinya rasa sakit. Sakit gigi tidak mengenal waktu karena bisa datang secara tiba-tiba yang akan mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Hampir semua orang pasti pernah mengalami sakit gigi baik rasa nyeri ringan, sedang, bahkan nyeri yang sakit sampai menjalar kebagian kepala dan pundak.

Biasanya, rasa sakit yang spontan dapat disebabkan oleh saraf pulpa yang teritasi atau terinfeksi oleh bateri penyebab sakit gigi. Saraf pulpa merupakan saraf yang paling sensitif di area tubuh manusia, maka tidak heran jika ini terganggu akan menjadi awal rasa sakit yang tak tertahankan. Jika rasa sakit tersebut terus terjadi, mungkin saja sakit gigi dapat menjadi lebih parah ditandai dengan rasa sakit yang menyebar ke area pipi, rahang dan telinga.

Hal pertama yang harus kita lakukan untuk mengobati rasa sakit sebagai penanganan pertama yaitu berkumur dengan air garam hangat, betadine obat kumur atau cairan sejenis yang mengandung flouride. Hal ini sementara waktu dapat meringankan rasa sakit gigi namun tidak mengobatinya secara permanen. Kemudian minum obat nyeri sejenis NSAID seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, pastikan Anda memperhatikan prosedur penggunaannya dengan cermat.

Jika gigi yang sakit terlihat baik-baik saja, tapi terdapat tumpukan plak hitam diatasnya seperti karang gigi dan sebagainya. Usahakan langsung menghubungi unit kesehatan gigi terdekat untuk diperiksa lebih lanjut. Karena gigi yang terlihat kuat dan baik-baik saja namun terasa sakit, ada kemungkinan gigi tersebut sudah bolong dan harus segera diobati.

Biasanya yang terjadi kepada orang dewasa seperti itu, plak hitam atau karang gigi tersebut menjadi jalan masuk bakteri untuk membuat gigi berlubang. Jika kalian pergi memeriksanya ke dokter gigi, akan dilakukan tindakan pengeboran maka kalian dapat melihat sendiri gigi kalian yang asalnya terlihat rapih hanya plak hitam menjadi bolongan besar dan dalam yang mungkin saja sudah mengenai saraf pulpa sehingga menyebabkan sakit gigi yang tak tertahankan.

Jangan biarkan sakit gigi dan jangan menyepelekannya, karena sakit gigi dapat mengganggu aktivitas, bahkan sekedar makan pun terasa sulit karena biasanya sakit gigi yang sudah mengenai saraf akan terasa sakit sekali dan membuat tonsil bengkak sehingga sedikit sulit menelan. Maka dari itu segeralah pergi ke dokter gigi untuk melakukan pengobatan.

Orang pada umumnya ketika merasakan sakit gigi hanya ada dua pilihan, gigi itu dicabut atau ditambal. Namun, tidak selalu gigi yang sakit harus dicabut karena masih bisa diobati kemudian ditambal. Nah untuk proses pengobatan gigi berlubang, biasanya akan memakan waktu kunjungan yang lumayan lama, mungkin tiga sampai empat kali kunjungan berobat. Tergantung rasa sakit yang dialami pada gigi yang bolong tersebut.  Jika gigi yang bolong sudah tidak sakit, atau belum sampai ke pulpa maka dapat diambil tindakan untuk segera ditambal permanen dalam sekali kunjungan saja. Sebelum gigi ditambal, biasanya dokter akan membuang bagian gigi yang rusak terlebih dahulu dengan cara dibor dan dibersihkan. Bahan untuk penambalan gigi tersebut biasanya bervariasi, ada yang terbuat dari emas, perak, resin komposit atau porselen.

Namun, jika gigi yang bolong masih terasa sakit, dokter tidak akan langsung menambal gigi secara permanen. Biasanya, dokter akan melakukan perawatan saluran akar gigi atau PSA dengan mengebor bagian gigi yang sakit dan membersihkannya. Perawatan ini diperlukan apabila pembusukan sudah mencapai bagian dalam gigi atau pulpa. Perawatan saluran akar gigi dilakukan dengan membuang pulpa gigi yang sakit. Kemudian diberikan obat dan ditambal sementara hingga gigi tidak terasa sakit dan siap untuk ditambal secara permanen. Tambalan sementara hanya bertahan satu minggu, dengan tujuan melihat progress apakah gigi yang berlubang tersebut masih terasa sakit atau tidak, kemudian diambil tindakan untuk diobati kembali atau dapat langsung ditambal permanen.

Jika gigi yang sakit sudah tidak memungkinkan untuk ditambal, maka cara lainnya yaitu dicabut. Hal ini diperlukan jika perawatan saluran akar tidak membantu. Artinya, pada kondisi ini pembusukan di gigi sangat parah hingga tidak dapat dipulihkan dan harus dibuang. Gigi yang dicabut akan meninggalkan ruang atau celah yang memungkinkan gigi lainnya bergeser. Gigi yang ompong membuat sulit mengunyah, oleh karena itu jika memungkinkan disarankan untuk membuat bridge atau rangkaian gigi palsu untuk menggantikan gigi yang telah dicabut.

Untuk harga dari masing-masing pengobatan biasanya tergantung unit kesehatan atau dokter gigi di daerah masing-masing ya. Maka dari itu jangan sungkan untuk bertanya secara detail mengenai keluhan yang kita alami, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Biasanya untuk sekedar pemeriksaan, pembersihan dan obat anti nyeri kisaran 150 ribu. Untuk tambal gigi permanen biasanya dimulai dari 300 sampai 500 ribu dan untuk cabut gigi biasanya berkisar antara 150 hingga 300 ribu rupiah. Tergantung tempat dan wilayah kalian berobat. Namun, jika kalian mempunyai BPJS jangan sungkan untuk berobat ke Puskesmas terdekat tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

Intinya, sehat itu mahal. Sakit gigi itu tidak enak dan sangat mengganggu, maka ada pepatah mengatakan lebih baik sakit hati daripada sakit gigi. Maka dari itu, untuk mencegah sakit gigi berlubang, penting bagi kita untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara teratur dengan sering membersihkan gigi minimal dua kali sehari, mengurangi makan dan minum yang manis serta membersihkan gigi dengan benang gigi secara rutin. Selain itu juga melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal setiap enam bulan sekali. Jika Anda mengalami sakit gigi berlubang atau disertai gejala berupa sulit mengunyah, wajah bengkak, dan sulit membuka mulut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah infeksi parah. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun