Mohon tunggu...
FAUZY RAMADHAN
FAUZY RAMADHAN Mohon Tunggu... -

Penggagas dan penggerak Komunitas Mengedit Kota Jogja. Mahasiswa DKV Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan 2013. Anggota Komunitas Pohon Antikorupsi Pelajar. Anggota Persahabatan Wartawan Cilik Yogyakarta. Salah satu penulis buku (1) Kesaktian Super Surat Kabar Versus Kerakusan Super Ganas Koruptor. (2) GKR Hemas dalam Bianglala Pelajar Indonesia. (3) Y. B. Mangunwijaya, Puspa Pena Anak Muda. \r\nTwitter: @ramarmn_\r\nFacebook: Fauzy Ramadhan\r\nInstagram: @ramarmn

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis MC Gofar Hilman dan Feli Sumayku di PROJAM Fest 2017 Malang

12 Desember 2017   18:52 Diperbarui: 12 Desember 2017   19:14 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula dengan Feli yang mengenakan perpaduan antara kaos hitam tanpa lengan dengan outer overall denim, menambah kesan bahwa mereka memposisikan diri setara dengan para audiens dengan pakaian non formal dan santai seperti yang mereka kenakan sehari-hari agar terjalin sebuah ikatan emosional selama acara berlangsung.

Gestur tubuh yang mereka perlihatkan di hadapan audiens cukup enerjik dan penuh gairah. Penguasaan panggung yang baik disertai dengan kekompakan dalam memberikan jokesmenandakan bahwa Gofar dan Feli ingin audiens tenggelam bersama mereka untuk menikmati acara ini. Kemudian, karakter vokal yang melekat pada keduanya menggunakan suara asli tanpa teknik khusus dengan intonasi selayaknya berinteraksi dengan orang berkedudukan sama tinggi dan sepantaran.

Interaksi langsung yang terjalin juga cukup interaktif. Gofar dan Feli memberikan intensitas interaksi yang cukup sering untuk membuat para audiens merasa ikut berkontribusi dan dianggapn hadir dalam acara. Selain responsif dalam membuat celotehan terhadap situasi-situasi remeh yang terjadi dalam suasana sekitar panggung, keduanya juga selalu memberikan kalimat presents yang mampu memicu naiknya adrenalin audiens ketika group band berikutnya akan tampil menghibur mereka. 

Sama seperti MC pada acara lainnya, di tangan mereka juga stanby cue card dalam genggaman. Cue card akan berfungsi sebagai kitab suci yang teramat berharga bagi mereka sebagai pedoman untuk memandu jalannya acara agar tetap pada kaidah susunan acara yang benar.

sumber: youtube.com
sumber: youtube.com
Berdasarkan uraian di atas, maka sesuai dengan teori interaksi simbolik George Herbert Mead dapat ditarik kesimpulan bahwa Gofar Hilman dan Feli Sumayku menggunakan dua prinsip utama yang dibutuhkan, namun tidak menggunnakan prinsip languageatau bahasa karena mereka tidak menyesuaikan logat masyarakat kota Malang yang beraksen Jawa Timuran sebagai tempat berlangsungnya acara, melainkan tetap menggunakan akses Jakarta-isme mereka yang menyebabkan keidakharmonisan dalam interaksi yang dibangun. Dua prinsip utama tersebut yang pertama yakni meaning atau makna. 

Gofar dan Feli dapat berinteraksi dengan baik dengan para audiens yang kemudian hasil interaksi tersebut dapat diinterpretasikan oleh audiens agar menjadi sebuah makna yang dibentuk dan dimodifikasi. Prinsip kedua adalah thought atau pemikiran. Dari hasil interaksi baik yang dilakukan kedua MC dengan audiens, kemudian akan dikonversi oleh audiens simbol-simbol yang terkandung dalam proses interaksi tersebut sebagai sebuah pemaknaan berdasarkan kemampuan berpikir mereka.

Saran dari penulis untuk performa Gofar Hilman dan Feli Sumayku agar keduaya dapat berinovasi dan memodifikasi aksen berbahasa dengan tetap  menyesuaikan diri menurut lokasi terselenggaranya acara. Seperti kata pepatah, "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." Tentunya tanpa menghilangkan karakteristik mereka sebagai public figureyang telah mendapatkan tempat tersendiri dihati anak muda tanah air.

Sumber konten video Youtube:


Channel Youtube        : Gofar Hilman

Waktu upload               : 24 November 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun