Anak cacat yang berbakat sangat membutuhkan intervensi. Mereka akan merespon positif terhadap lingkungan pendidikan yang menantang, menarik minat, dan terstruktur sehingga dapat mandiri dan membangun keunggulannya.
Siswa harus didukung untuk mengoptimalkan potensi dengan menggunakan program intervensi yaitu:
- Individualized education Program
Program pendidikan individual dibuat oleh tim yang mendapat beberapa masukan dari guru dan orangtua berdasarkan pada kekuatan atau keunggulan yang dimiliki anak.
Tim yang terdiri dari mereka yang memiliki latar belakang pendidikan khusus dan guru anak berbakat, akan bekerjasama membuat perencanaan dan pelaksanaan IEP tersebut. Anak-anak yang mempunyai cacat penglihatan, pendengaran, ataupun fisik, namun sekaligus tergolong anak berbakat, dapat menggunakan kekuatan intelektualnya untuk mempelajari keterampilan lain yang dapat mengkompensasi kekurangan dirinya (Reni Akbar & Hawadi, 2010).
- The Retrievel and Acceleration of Promising Young Handicapped and Talented (RAPYHT) project
Isi program utama RAPYHT adalah memasukkan satu set material yang didesain untuk menstimulasi kreativitas, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan evaluasi berpikir baik di kelas dan di rumah. Aktivitas ini dilakukan untuk memberikan semangat rekognisi dan mengeluarkan bakat dan talenta pada anak handicapped yang berbakat (Yewchuk & Lupard, dalam Reni Akbar & Hawadi, 2010)
- Enrichment programming
Komponen utama suksesnya program Enrichment pada anak/ murid berbakat yang kesulitan belajar, mencakup beberapa hal yaitu:
- Perkembangan mode alternatif untuk berfikir dan berkomunikasi
- Menggunakan strategi untuk mengidentifikasi area yang diminati (termasuk psikometri dan sumber-sumber informsi yang dinamis).
- Menggunakan aktivitas-aktivitas yang memotivasi
- Menggunakan metode-metode instruksional student friendly
- Program remedial
Pendidikan khusus yang konvensional lebih berfokus pada program remedial daripada pengembangan sebagai kompensasi untuk keunggulan siswa. Guru-guru anak berbakat dapat memberikan instruksi tambahan dengan menggunakan keunggulan-keunggulan anak. Hal ini dilakukan untuk menangkap minat-minat anak dan memotivasi mereka agar dapat mengikuti pelajran yang lebih tinggi dan persisten dalam tugasnya ( Reni Akbar & Hawadi, 2010).
Â
Daftar Purtaka
Akbar Reni dan Hawadi. 2010. Menguatkan Bakat Anak . Jakarta:Grasindo
Mangunsong, Frida. 1998. Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Depok: LPSP UI.