Mohon tunggu...
Fauzul Mutmainah
Fauzul Mutmainah Mohon Tunggu... -

pshycology student UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketergantungan Bersosial Media Berakibat Schizoid

25 September 2014   04:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:37 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat orang-orang semakin mudah melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa perlu keluar biaya maupun tenaga. Mereka hanya perlu terhubung dengan layananinternetlalu semua yang mereka inginkan dapat terpenuhi begitu saja. Bahkan kita bisa mengetahui kabar yang sedangintanpa perlu keluar dari kamar.

Kemajuan teknologi membuat ketergantungan yang sangat besar bagi masyarakat pada jaman sekarang. Individu  memenuhi rasa penasarannya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, internet adalah pilihan utama yang dituju, remaja rela menghabiskan waktu berlama-lama di depan komputer maupun gadget yang lain hanya untuk memasuki dunia internet, baik hal tersebut baik, seperti browsing pengetahuan, maupun mengoperasikan sosial media yang semakin bertambah, beranekaragam dan tentunya semakin menyenangkan.

Sekarang yang terfikir dibenak saya adalah apakah seorang yang bisa exis di dunia maya akan bisa merasakan manfaat di kehidupan nyata?. Internet telah mendunia dan tidak sedikit orang yang mengalami kecanduan, mungkin banyak manfaat yang didapat dari mendunianya internet namun bukankah hal yang berlebihan, dalam hal ini kecanduan internet akan mengakibatkan suatu keburukan. Hal ini saya sebut sebagai dampak negatif internet.

Fokus disini adalah sosial media, belakangan ini sulit ditemui individu yang tidak memiliki sosial media, dari yang muda sampai tua rata-rata mempunyai akun dunia maya mulai yang buming beberapa tahun ini facebook, twitter, path, line, instagram, BBM, dll. Satu individu bahkan mengoperasikan banyak sosial media tersebut.

Individu menggunakan media sosial untuk eksistensi dan pemenuhan kebutuhan sosialnya. Individu dapat merasakan berbagai dampak yang dihasilkan dari kegiatannya di sosial media, seperti mendapatkan pujian ketika menguppload foto ataupun mendapat nasihat dan masukan ketika ia mengupdate statusnya. Tentunya hal tersebut sangat menyenangkan dan membuat rasa penasaran muncul yang selanjutnya membuat orang tersebut ketergantungan dan asik didunia sosial media.

Seorang yang banyak menghabiskan waktu di sosial media akan banyak menyita waktu yang seharusnya dilakukan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Bahkan tidak sedikit orang yang lebih hidup di sosial media daripada kehidupan nyata, maksudnya adalah berbagai aktifitas sangat terlihat di postingan sosial media daripada kenyataan yang terlihat. Orang yang menikmati dunia sosial media juga kebanyakan senang menyendiri dan menyukai kesunyian, bahkan cenderung tidak memperhatikan lingkungan sosialnya , seperti mengabaikan teman akrab karena asik dengan teman dunia maya atau labih menyukai belanja online daripada belanja di tempat belanja yang nyata(pasar).bukankah hal ini merupakan indikasi sebuah gangguan?.

Dalam dunia psikologi terdapat gangguan yang mengarah pada ciri ketidaknormalan tersebut. Di sebutkanSchizoid Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Skizoid),Individu yang mengalami gangguan ini tidak menginginkan atau menikmati hubungan sosial dan biasanya tidak memiliki teman akrab. Mereka tampak tumpul, datar, dan menyendiri serta tidak memiliki perasaan yang hangat dan tulus terhadap orang lain. Mereka jarang memiliki emosi kuat, tidak tertarik pada hubungan seks, serta bersikap masa bodoh terhadap pujian, kritik, dan perasaan orang lain. Individu yang mengalami gangguan ini adalah seorang penyendiri dan menyukai kegiatan yang dilakukan sendirian. Individu dengan gangguan kepribadian skizoid menampilkan perilaku menarik diri, mereka merasa tidak nyaman bila berinteraksi dengan orang lain, cenderung introvert. Mereka terlihat sebagai individu yang eksentrik, terkucil, dingin, dan penyendiri. Dalam kesehariannya, individu lebih menyenangi kegiatan yang tidak melibatkan orang lain dan berhasil pada bidang-bidang yang tidak melibatkan orang lain.

Oleh karena itu membatasi intensitas kita di sosial media amatlah penting karena gangguan ini jika berlangsung terus menerus akan merugikan individu itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun