Mohon tunggu...
Limifrohatin Fauziyyah
Limifrohatin Fauziyyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

whatever the result, be proud of every process you have gone through, appreciate yourself for continuing to try to be better

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Panduan Pemecahan Tantangan Politik Kontemporer

5 Desember 2023   14:11 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:55 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang telah terbukti dapat mempersatukan bangsa dan negara ini selama lebih dari 70 tahun. Pancasila juga telah menjadi panduan dalam menghadapi berbagai tantangan politik kontemporer.

Secara umum, istilah "kontemporer" diartikan sebagai masa kini, atau era yang merujuk pada masa yang sama dengan saat ini. Secara filosofis, kontemporer berarti relevan dengan permasalahan mendasar zaman kita. Periodisasi filsafat kontemporer pada dasarnya masih mengacu pada periode abad ke-19 hingga sekarang. Filsafat berubah silih berganti sesuai  tuntutan dinamika rasionalitas.

Di zaman modern (kontemporer) ini, akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi (khususnya teknologi informasi), kita memasuki suatu bentuk masyarakat baru  yang disebut "masyarakat informasi". Kecepatan dan kenyamanan juga merupakan kualitas yang dibutuhkan dalam masyarakat informasi. Keberadaan masyarakat informasi saat ini tentunya  menjadi tantangan tersendiri dalam bidang hukum khususnya dalam aspek penegakan hukum. Dewasa ini, bidang-bidang kehidupan manusia  semakin kompleks,  sehingga  tidak dapat dipungkiri bahwa undang-undang, khususnya undang-undang yang berdasarkan peraturan, tidak dapat sepenuhnya mencakup seluruh bidang kehidupan manusia. Paul Scholten menjelaskan keterbelakangan hukum dalam perkembangan masyarakat dengan rumusan inti sebagai berikut: ``Het right pincang Achter de feiten aan''.

Beberapa tantangan Politik Kontemporer

  • Meningkatnya polarisasi politik.
  • Meningkatnya radikalisme dan terorisme.
  • Meningkatnya korupsi, kemiskinan, dan ketimpangan sosial.

Berikut adalah beberapa contoh konkret bagaimana Pancasila dapat diterapkan untuk memecahkan tantangan politik kontemporer

  • Polarisasi politik dapat diatasi dengan mendorong dialog dan komunikasi antar pihak yang berseberangan. Dialog dan komunikasi ini dapat dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, toleransi, dan saling menghormati.
  • Radikalisme dan terorisme dapat diatasi dengan memperkuat pendidikan dan pemahaman tentang Pancasila. Pendidikan Pancasila dapat mengajarkan kepada masyarakat tentang nilai-nilai demokrasi, HAM, cinta tanah air, dan nasionalisme.
  • Korupsi, kemiskinan, dan ketimpangan sosial dapat diatasi dengan mengedepankan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kesetaraan. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pemerintahan, ekonomi, hingga sosial budaya.

Pancasila dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan politik kontemporer dengan menekankan pentingnya nilai-nilai berikut:

  • Persatuan dan kesatuan bangsa : Pancasila mengajarkan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan. Dengan persatuan dan kesatuan bangsa, bangsa Indonesia dapat lebih kuat dalam menghadapi berbagai ancaman, baik internal maupun eksternal.
  • Toleransi dan saling menghormati : Pancasila mengajarkan bahwa toleransi dan saling menghormati adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai. Toleransi dan saling menghormati dapat membantu untuk mengurangi konflik dan perpecahan dalam masyarakat.
  • Demokrasi dan HAM : Pancasila mengajarkan bahwa demokrasi dan HAM adalah pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Demokrasi dan HAM dapat menjamin hak-hak asasi manusia dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
  • Cinta tanah air dan nasionalisme : Pancasila mengajarkan bahwa cinta tanah air dan nasionalisme adalah modal penting untuk membangun bangsa yang kuat dan sejahtera. Cinta tanah air dan nasionalisme dapat mendorong warga negara untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
  • Kejujuran, keadilan, dan kesetaraan : Pancasila mengajarkan bahwa kejujuran, keadilan, dan kesetaraan adalah nilai-nilai yang luhur dan universal. Kejujuran, keadilan, dan kesetaraan dapat menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
  • Kerja keras dan gotong royong : Pancasila mengajarkan bahwa kerja keras dan gotong royong adalah kunci untuk mencapai keberhasilan. Kerja keras dan gotong royong dapat mendorong kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat

Nama : Limifrohatin Fauziyyah

NIM : 231240001374

Prodi : Teknik Informatika

Dosen Pengampu : Dr. Wahidullah, S.H.I, M.H.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun