Lentik matamu kala itu selalu membayangiku.
Walaupun tanpa kesengajaan aku memandangmu.
Tanpa sadar kujulurkan tanganku.
"Cantik, siapa namamu?".
Sri kau sebut, say kudengar.
mendadak tuli dari hingar roda kereta sebelah taman.
senyum tipis setipis tempe darimu.
menempel dalam relung, membekas dalam rasa.
Cinta? sehebat ini datang tanpa permisi
Cinta? secepat ini menjalin suasana.
Cinta? selupa ini dengan yang lain.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!