Mohon tunggu...
Fauziyyah Salma
Fauziyyah Salma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Komputer

Fauziyyah Salma atau yang sering dikenal Salma memang memiliki hobi menulis yang di usianya 20 tahun ini telah menjadi mahasiswa semester 5 disalah satu universitas swasta Bandung yaitu UNIKOM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alibi Menjual Hewan Nyatanya Penipu di Media Sosial

15 Februari 2024   22:43 Diperbarui: 15 Februari 2024   22:55 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial adalah media yang setiap hari kita gunakan karena media sosial adalah pelantar digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi denggan membagikan konten yang berupa tulisan, foto, bahkan vidio.

Media sosial juga merupakan sebuah sarana untuk bersosialisasi satu sama lain untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi adanya ruang dan waktu.

Memang banyak sekali manfaaat media sosial dikehidupan kita tetapi kita juga perlu waspada akan kejahatan yang bisa menimpa kita di media sosial karena teknologi digital membawa resiko ancaman dari dunia maya yang kemudia muncul istilah kejahatan siber

 

Banyak kejahatan di media sosial atau yang sering kita dengar adalah cyber crime.

Cyber crime merupakan tindah prilaku kejahatan berbasis komputer dan jaringan internet. Pelaku dari kejahatan siber biasanya akan meretas sistem untuk memperoleh data korban yang bersifat privasi.

Dan karena adanya kejahatan media sosial diharapkan pengguna media sosial lebih bijak dalam menggunakannya karena banyak kasus yang telah terjadi dan salah satunya yaitu kasus penipuan online seperti yang dialami oleh salah satu mahasiswa pecinta hewan yaitu Rika

Rika adalah mahasiswa yang sangat menyukai hewan baik itu reptil maupun hewan berbulu oleh karena itu Rika sering mencari akun media sosial yang menjual hewan hewan tersebut karena menurutnya hal tersebut lebih mudah membantunya untuk mencari hewan yang Rika inginkan.

" Iya memang kalo ingin mencari hewan yang lumayan susah dicari aku ngaendelin media sosial karena jaringannya luas jadi gampang untuk nyari hewan." ujar Rika, Rabu ( 14/02 )

Diantara keberhasilannya mencari dan membeli hewan di media sosial ada hal yang tidak pernah Rika lupakan yaitu kasus penipuan online yang pernah Rika alami.

" Saat itu aku lagi nyari hewan yaitu otter atau berang berang di aplikasi Instagram, terus aku cari karena aku pingin yang sama sama di daerah Bandung biar deket ngirimnya atau kalo mau COD an aku bisa nyamperin." ujar Rika

Rika sebelumnya memang tidak pernah tertipu karen ia selalu memastikan apakah ini benar benar menjual hewan tersebut dengan sehat dan apakah mereka tidak menipu ?

Namun kasus penipuan online tidak akan pernah luput dari kehidupan dan bisa menimbulkan kerugian yang banyak bisa berupa waktu, perasaan, kebocoran, data pribadi, fisik, dan maupun kerugian lainnya.

Yang dialami Rika saat itu adalah tertipu oleh akun penjual otter yang bermula ingin memberi dua ekor dikarenakan pelaku memberi discount jika memberi dua ekor otter dan akan memberikan bonus yaitu sebuah kandang hewan.

Dan Rika sangat yakin akan akun media sosial ini karena akun tersebut mencantumkan lokasi tempat mereka berjualan yaitu berada di Antapani Bandung. Dikarenakan lokasi disertakan Rika ingin menghampiri tempat tersebut dan melihat langsung bagaimana hewan yang berada disana.

" Ngerasa pas banget nemuin akun ini dilihat ga ada yang aneh juga malah ada lokasinya jadi mikir kayanya mending ke tempatnya langsung aja biar bisa liat langsung juga" ujar Rika

Rika memutuskan untuk berkomunikasi terlebih dahulu dengan pelaku berawal dari menanyakan apakah akun tersebut benar benar menjual otter hingga Rika percaya karena pelaku sangat meyakinkan Rika yangsebagi korban dengan memberikan foto foto hewan otter tersebut

"Awalnya nanya ke si aa beneran jualan otter apa engga, eh dia ngirim fotonya juga terus dia bilang sekalian beli dua aja teh katanya saya kasih discount sama kandang saya kasih juga" ujar rika saat berkomunikasi dengan pelaku

Rika semakin ingin membeli hewan lucu tersebut lalu ia membuka google maps untuk memastikan tempat tersebut memang benar adanya dan saat membuka google maps ternyata tertuju kepada salah satu pet shop yang berada di dalam jajaran rumah warna di Antapani.

" langsung pengen pergi ke tempat karena ngeliat pet shop ini emang jalannya gampang di akses walaupun ga dipinggir jalan raya besar tapi tetep masih di kota, jadi Rika mutusin untuk besok pergi ke Antapani

Akhirnya Rika setuju akan harga yang ditawarkan oleh pelaku yaitu senilai tuju ratus ribu rupiah yang sudah mendapatkan dua ekor otter dan sebuah kandang.

Tanpa berfikir panjang Rika langsung mentransfer uang tersebut dan memberikan tanda bukti bahwa ia terlah mengirim sejumlah uang kepada pelaku.

Lalu esoknya Rika memutuskan untuk mengambil hewan tersebut karena memang bersepakat bahwa Rika akan mengambil otter tersebut ke pet shop yang berada di Antapani.

Namun saat rika sampai di pet shop, Rika kebingungan dikarenakan pet shop tersebut tutup dan saat rika menanyakan kepada pelaku, sang pelaku mencari cari alasan bahwa ia sedang tidak ada dirumah.

Rika sempat terheran heran karena sedari kemarin sudah berbicara bahwa rika saat tanggal 22 November akan mengunjungi pet shop tersebut dan mengambil otter yang sudah ia beli secara online.

"Ko aneh pas nyampe pet shop ga ada siapa siapa terus pas saya chat dia malah bilang ga dirumah dan nyari alesan terus"

Karena perasaannya yang tidak enak Rika mulai berfikir apakah dirinya tertipu tapi bagaiman jika memang penjualnya masih diluar rumah, fikirannya campur aduk dan terbesit tiba tiba rika ingin membuat sebuah aplikasi bernama Get Contact.

 

Get contact merupakan aplikasi telefon dafault yang berarti penelepon bisa mengidentifikasi panggilan masuk meskipun penelepon tidak ada di dalam kontak. Get contact juga bisa menampilkan identitas nama yang orang lain yang simpan di telefon seluler mereka dan tujuannya agar kita tahu siapa yang menelefon kita dan memberitahukan mengenai nomor yang tidak dikenal.

" Pas langi nunggu karena gabut dan perasaan juga ga enak. Dah eh pas dibuka kontak dia (pelaku) isi kontaknya tukang tipu, penipu, dll" ujar Rika saat sudah di lokasi kejadian.

Sontak setelah itu Rika mencari riview pet shop tersebut dan ternyata per shop tersebut sedang libur dan sudah lama tidak buka. Dan Rika pun sadar bahwa dirinya terlah tertipu.

Rika terbaring lemas karena dia sudah mengirimkan sejumlah uang yang cukup besar dan menghampiri tempat tersebut tetapi sama sekali tidak membuahkan hasil.

Rika telah menjadi korban penipuan online saat tanggal 22 November 2023 disaat Rika ingin membeli hewan disalah satu akun sosial media tetapi ternyata Rika ditipu.

Seharusnya kita lebih berhati hati akan kejahatan yang selalu ada dimedia sosial. Kita harus periksa berulang kali agar kita terhindar akan tipuan tersebut. Bijaklah dalam bermain media sosial

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun