Mohon tunggu...
Fauziyyah Salma
Fauziyyah Salma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Komputer

Fauziyyah Salma atau yang sering dikenal Salma memang memiliki hobi menulis yang di usianya 20 tahun ini telah menjadi mahasiswa semester 5 disalah satu universitas swasta Bandung yaitu UNIKOM

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Long Distance Relationship

12 November 2023   20:24 Diperbarui: 12 November 2023   21:13 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Rutinitas kita hilang apa harus komunikasi kita juga hilang ?!" Dengan rasa tertekan aku berbicara itu kepada Reksa di telepon.

" Maaf Ra, kamu tau sendiri disini aku sibuk untuk cari kerja, belum lagi aku harus rawat nenek, belum lagi teman teman lama Reksa kadang tiba tiba ada dirumah, susah sebenernya Reksa bagi waktu, disaat Reksa ada waktu untuk istirahat pun maaf Reksa malah ketiduran, tapi Rara harus ngertiin Reksa, please Ra kehidupan Reksa bukan cuman Rara."

Aku hanya terdiam dan langsung mematikan teleponku mendengar kata kata itu rasanya muak mendengar alasan Reksa karena semakin hari Reksa semakin sibuk, ia sulit mengabariku, dan akupun sebenarnya mengerti tetapi apa susahya meluangkan waktu hanya untuk menanyakan kabarku saja. Dan dari situlah aku melihat Reksa perlahan berubah, aku hanya melihat sosok Reksa yang egois yang hanya mementingkan dirinya, yang hanya mementingkan keluarganya, yang hanya mementingkan teman temannya saja dan lupa akan kekasihnya sendiri.

" Ra maaf ra tolong ngertiin Reksa, kalo kita deket juga udah Reksa samperin kan. Reksa ngerti Rara kangen tapi Reksa juga cape kalo setiap hari denger Rara marah perkara komunikasi" ucap Reksa yang meneleponku lagi

" Sa komunikasi tuh penting! Rara marah juga karena ada sebabnya bukan perkara kangen doang ! Dari kemarin Reksa cuman bilang maaf, maaf,maaf, dan maaf. Kata maaf ga berlaku Sa percuma kamu minta maaf tapi komunikasi kamu masih gini."  

" Masih gini gimana sih Ra, segini juga Reksa udah usahain untuk ngabarin Rara kan."

" Kamu sadar ga sa disaat temen kamu butuh kamu, kamu selalu ada buat mereka, sedangkan Rara disini juga butuh diperhatiin sa, bukan cuman kamu ngabarin lagi dimana dan sama siapa aja ! Kamu mentingin temen kamu yang lagi kenapa napa sedangkan pacar sendiri lagi kenapa napa mana ada kamu peduliin. Kita juga udah ga ketemu berbula bulan sa aku harus nunggu berapa lama lagi buat ngertiin dan ketemu kamu?!"

" Ra maaf ra maaf sekali lagi ra" pembicaraan Reksa terpotong oleh Rara yang sedang naik darah.

" Kamu ngubah aku sa, dari yang awalnya sabar jadi marah marah terus kaya gini, Rara cape sa kalo komunikasi kita makin ga lancar gini, mending udahan aja! Bukan maaf yang kuminta tapi peluk yang kau lupa !" Rara langsung mematikan telefonnya dan menangis sekencang mungkin.

Reksa terdiam, dia merasa bahwa apa yang dilakukannya sudah benar, dia hanya kurang bisa membagi waktu antara teman, keluarga, dan pacar, ditambah lagi Reksa masih bingung untuk mencari kerja. Memang dia kadang tersadar bahwa dia terlalu menghabiskan waktunya bersama teman teman lamanya di Kediri sehingga dia melupakan Rara.

Rasa bersalah masih menghantui Reksa, ia memikirkan cara apa yang harus ia lakukan agar Rara masih bersamanya, karena jika hanya terus menerus Reksa menelepon Rara rasanya percuma Rara akan terus marah atau mungkin tidak ingin mengangkat telepon dari Reksa. Dan seketika terbesit difikiran Reksa mungkin salah satunya cara adalah Reksa menemui Rara di Bandung untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun