Reksa hanya memeluknya dengan erat dan mengucapkan " Baik baik di Bandung ya ra"
Setelah itu Reksa berjalan cepat dan tidak menengok kebelakang sedikitpun.
Hal yang paling diriku takuti adalah kehilangan dan bagiku melihat Reksa pergi dari kota ini sangat berat dan rasa kehilangannya sangat nyata. Rutinitas kami yang sudah ada selama 4 tahun di Bandung lenyap begitu saja.
Sesampainya di rumah aku terdiam, terpaku melihat fotoku dengan Reksa yang terpajang rapih di rak kaca. Rasanya lemas dan tak bersemangat untuk menghadapi hari hari selanjutnya. Dan kali ini akupun baru merasakan kesepian.
Biasanya Reksa menjemputku untuk makan malam bersama. Makanan kesukaan kita yaitu bebek goreng sambel mangga, rasanya ada yang kurang jika sudah lama kita tidak memakan bebek. Lalu di setiap malam minggu kita selalu pergi ke Cikole untuk menikmati suasana alam yang dingin sembari meminum kopi panas. Dan disetiap harinya Reksa meluangkan waktu untuk menemuiku.
Aku akan menangis jika Reksa terlalu banyak bermain bersama teman temannya, rasanya tidak adil dia bisa menghabiskan waktu bersama temannya tetapi tidak bersamaku tetapi Reksa tidak pernah marah sedikit pun akan kecengenganku. Dia hanya akan menghampiri, memeluku dan berkata " aku disini sayang "
Rasanya sangat aman saat aku bersama Reksa, aku menjadi diriku sendiri, menunjukan sifat manja kepadanya, mengoceh akan hal kecil, atau pun menangis karena tergores kecil. Reksa selalu sabar akan semua ulah kekanak-kanakanku.
Aku melihat dirinya sebagai sosok yang dewasa dengan penuh tanggung jawab, jika aku salah dia memberitahuku dengan lemah lembut, Reksa juga tidak pernah ingkar janji dan jika kita akan bertemu Reksa akan selalu tepat waktu. Begitu sulit kali ini menjalani hari hari tanpanya.
Akupun tertidur hingga esok hari sepulang dari stasiun, dengan mata yang sembab aku melihat Reksa telah meneleponku berkali kali tapi tak terjawab, aku pun melihat notif darinya bahwa Reksa sudah sampai di Kediri. Aku tidak meneleponnya kembali aku hanya mengirim pesan yaitu mengucap syukur.
Hari demi hari aku jalani walaupun berat rasanya tidak ditemani Reksa tetapi aku selalu mendoakannya dalam diam. Bagai cangkang kosong yang terpisah. Ragaku ada disini tetapi hatiku bersamamu Reksa.
Tapi nyatanya hubungan kita membuat komunikasi kita semakin berjarak. Reksa dengan kesibukannya mencari kerja sehingga terkadang mengabaikan Rara sedangkan Rara disini melanjutkan usaha orang tuanya.