APA ITU STUNTING?
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak atau BALITA lebih rendah dari standar yang seharusnya untuk usia mereka, yaitu kurang dari -2 standar deviasi berdasarkan grafik pertumbuhan balita yang ditetapkan oleh WHO. Kondisi ini sering terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang merupakan periode krusial bagi tumbuh kembang anak. Jika stunting dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dampaknya tidak hanya akan memengaruhi perkembangan fisik anak, tetapi juga imun anak dapat melemah, menyebabkan penyakit merabolik, mengganggu perkembangan otak, dan mengganggu kemampuan kognitifnya. Akibatnya, hal ini berpotensi memengaruhi masa depan anak tersebut, baik dalam hal pendidikan maupun kualitas hidup secara keseluruhan.
APA SAjA GEJALA STUNTING?
Beberapa gejala yang dapat dengan mudah di kenali oleh ibu dan keluarga meliputi:
1. Tinggi badan dan berat badan tertinggal dari anak sesusianya
2. Keterlambatan pengembangan motorik
3. Terdapat masalah kognitifÂ
4. Memiliki daya imun yang rendah dan mudah terkena penyakit
5. Kurangnya energi dan cepat merasa lelah
CARA MENCEGAH STUNTING
Beberapa cara yang dapat dilakukan ibu dan keluarga untuk mencegah stunting:
1. Memenuhi kebutuhan gizi bayi yang optimal sejak masa kehamilan
2. Pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama sejak bayi lahir
3. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
4. Pemeriksaan dan pemantauan pertumbuhan anak secara berkala
5. Melakukan imunisasi dengan teratur
6. Kelani gejala stunting
7. Menjaga kebersihan
Adapun beberapa program untuk mencegah stunting yang telah dijalankan oleh pemerintah meliputi program pemberian makanan tambahan (PMT), edukasi kepada masyarakat, dan distribusi vitamin untuk ibu hamil dan anak.
APA YANG DI PERLUKAN?
Dalam upaya pencegahan stunting ini, di perlukan kesadaran pada setiap lapisan masyarakat mengenai betapa pentingnya mencegah stunting untuk generasi yang akan datang. Meskipun peran tenaga kesehatan dan kesadaran ibu sangat penting, melawan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan saja. Seluruh lapisan masyarakat, termasuk keluarga, pemerintah, dan sektor swasta, perlu bekerja sama untuk menanggulangi masalah ini. Tanpa parsitipasi dan dukungan dari berbagai pihak, maka hasil yang di dapat tidak akan maksimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI