Mohon tunggu...
Fauzi Yusupandi
Fauzi Yusupandi Mohon Tunggu... -

Menulis dan membaca adalah kesukaan ku saat ini

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

PLTN : Solusi Alternatif Penyediaan Listrik Nasional

29 Agustus 2017   22:30 Diperbarui: 29 Agustus 2017   22:54 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. PLTN | Sumber : PDIN, BATAN

3. Bahan bakar nuklir

Bahan bakar nuklir yang digunakan berupa isotope alam seperti uranium, thorium yang dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.

4. Bahan pendingin

Bahan pendingin yang digunakan dapat berupa gas atau air untuk mencegah terjadinya akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor.

5. Elemen kendali

Elemen kendali dibuat untuk menangkap atau menyerap neutron apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap.

6. Moderator

Fungsi moderator adalah untuk memperlambat laju neutron yang dihasilkan dari reaksi inti. Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit (Veronica).

            PLTN memiliki beberapa jenis reaktor untuk menghasilkan energi termal yang ditinjau dari berbagai aspek. Jika ditinjau dari aspek moderator neutron, tipe reaktor yang menggunakan moderator air ringan adalah reaktor air tekan (PWR), reaktor air tekan rusia (VVER) dan reaktor air didih (BWR). Untuk reaktor jenis pembangkit uap air berat (SGHWR) dan reaktor air berat berpendingin gas menggunakan moderator air berat. Jika menggunakan grafit sebagai moderator maka reaktor yang digunakan adalah reaktor pendingin gas maju (AGR), reaktor pendingin gas temperatur tinggi (HTGR) dan reaktor magnox (GCR). Tabel 1 menunjukkan jenis-jenis reaktor PLTN berdasarkan moderator dan bahan pendingin reaktor.

Tabel 1. Jenis reaktor berdasarkan moderator dan bahan pendingin

nuklir2-jpg-59a5885fd14ea2492e690585.jpg
nuklir2-jpg-59a5885fd14ea2492e690585.jpg
Sumber : BATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun