Sumber : Syerly dan Abd, 2011
Siklus tertutup atau Rankine Cycle merupakan siklus yang paling banyak digunakan pada PLTPL yang sudah beroperasi atau masih dalam tahap percobaan. Pada siklus tertutup, fluida kerja yang digunakan bukan air laut melainkan senyawa organic seperti amonia (NH3), Freon-R-22 (CHClF2) atau propilena (C3H6). Pertama, air laut permukaan yang hangat akan dipompa ke alat penukar panas atau evaporator, dimana energi panas dilepaskan ke fluida kerja (medium kerja).Â
Jika fluida kerja yang digunakan adalah amonia maka tekanan dan suhu yang diperlukan untuk merubah amonia menjadi uap adalah 8,7 bar dan 21oC (Prihastomo, 2008). Â Uap amonia digunakan untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan energi mekanik sehingga generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Uap amonia akan keluar dari turbin dengan tekanan 5,1 bar dan suhu 11oC (Prihastomo, 2008). Selanjutnya, amonia akan masuk ke unit kondensor untuk merubah fasa amonia menjadi cair kembali menggunakan air dingin dari bawah laut. Gambar 3 menunjukkan alur proses PLTPL menggunakan siklus tertutup.
Sumber : Prihastomo, 2008
Selain energi listrik, PLTPL mampu menghasilkan produk lain seperti air tawar (desalinated water) yang dihasilkan dari kondensasi uap air permukaan laut setelah melewati turbin. Air tawar yang dihasilkan berkisar 0,7 -- 0,8 juta gallon per hari dari pembangkitan listrik 1 MW (Andi, 2008). Selain itu, produk turunan dari air permukaan laut adalah hydrogen sedangkan air bawah laut berpotensi menghasilkan lithium, chilling system,dan aquaculture (Donny). Â
Penutup
Laut memiliki potensi yang sangat besar di bidang energi terbarukan. Kesenjangan antara kebutuhan dan persediaan energi merupakan masalah yang harus segera terpecahkan. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang energi panas laut. Pada Gambar 4 melalui citra satelit ditunjukkan wilayah-wilayah yang memiliki potensi energi panas laut.
Sumber : Nasa, 2009 dalam Syerly dan Abd, 2011
Dari citra satelit, terlihat bahwa Indonesia memiliki suhu air laut permukaan yang tinggi sehingga memenuhi sebagai syarat untuk menghasilkan energi dari perbedaan suhu air laut permukaan dan air bawah laut. Perkembangan teknologi konversi energi panas laut di Indonesia masih dalam tahap penelitian dengan kapasitas 100 kW di Bali Utara.
Referensi
Riyanto, Sugeng. Kajian Potensi Suhu Air Laut Perairan Pulau Tarakan dan Bunyu Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Universitas Borneo