3. Â Menurut Sarwono, Mahasiswa adalah setiap orang yang secara terdaftar untuk mengikuti pelajaran disebuah perguruan tinggi dengan batasan umur sekitar 18 -- 30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya, karena adanya ikatan dengan suatu perguruan tinggi
4. Â Menurut Knopfemacher Mahasiswa adalah seorang calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang di didik dan diharapkan untuk menjadi calon-calon yang intelektual generasi bangsa.
5. Menurut Agent Of Change, bahwa mahasiswa sebagai penggerak. Mahasiswa sebagai model untuk mengubah arah, mengubah gagasan tertinggal menjadi maju, mengubah yang tidak berilmu menjadi berilmu dan masih banyak lagi tentu saja. Jadi mahasiswa tidak hanya diam saja dan tidak hanya berpangku tangan. Mahasiswa sebagai pengganti dan penerus pemimpin bangsa.
6. Menurut Moral Force, Pengertian mahasiswa dapat diartikan sebagai seorang pelajar tingkat tinggi yang tidak sekedar berintelektual, tetapi juga memiliki moral yang baik. Realitanya, kini menjadi mahasiswa tidak menjamin seseorang bermoral baik. Nyatanya banyak yang tidak amoral, karena sekali lagi semua kembali ke masing-masing individu.
Dari definisi mahasiswa yang dipaparkan oleh seorang ahli diatas, kita dapat kita ketahui bagaimana yang disebut sebagai mahasiswa. Peran Mahasiswa dikampus tidak hanya mempelajari masalah teori saja tetapi juga teori yang dapat di praktekkan dalam kehidupan nyata. Kampus atau Universitas merupakan tempat mahasiswa untuk membenahi diri, mengetahui bakat apa yang ada pada dirinya, dan minat apa yang akan dikembangkan kedepannya, tetapi jika semua itu hanya didasarkan pada teori saja maka akan sulit bagi seseorang menemukan bakat dan minat itu pada dirinya.
Disetiap Lembaga Pendidikan Tinggi, terdapat berbagai Lapisan yang membentuk ekosistem akademik yang dinamis dan partisipatif Salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam membentuk wadah bagi partisipasi mahasiswa dalam pengambilan keputusan adalah legislatif mahasiswa. Legislatif mahasiswa merupakan representasi demokrasi kampus yang memungkinkan mahasiswa untuk memiliki suara dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan kampus dan aspek-aspek lain yang memengaruhi pengalaman mahasiswa di perguruan tinggi.
Dalam lingkup kampus sendiri terdapat Legislatif yang merupakan suatu bentuk dari unsur perwakilan mahasiwa yang dipilih melalui proses pemilu atau mekanisme tertentu. Mekanisme ini memungkinkan para mahasiswa untuk memilih wakil-wakil yang dianggap mampu mewakili dan memperjuangkan kepentingan mereka secara efektif. Setelah terpilih, anggota legislatif mahasiswa bekerja dalam sebuah struktur yang biasanya mencakup pimpinan legislatif, komisi-komisi berdasarkan bidang atau topik tertentu, serta komite-komite yang fokus pada isu-isu spesifik.
Proses kerja legislatif mahasiswa melibatkan berbagai tahap, mulai dari mengumpulkan masukan dan aspirasi dari mahasiswa melalui diskusi terbuka, survei, atau pertemuan, hingga merumuskan usulan kebijakan atau perubahan yang dibutuhkan. Diskusi-diskusi dan debat yang dilakukan dalam forum legislatif mahasiswa memungkinkan untuk penjajakan sudut pandang yang beragam, sehingga keputusan yang dihasilkan lebih memperhitungkan berbagai aspek yang relevan.
Setelah terbentuk sebagai entitas yang mewakili aspirasi dan kepentingan mahasiswa, legislatif mahasiswa memainkan peran yang penting dan multidimensional dalam membentuk dinamika kampus yang seimbang, demokratis, dan progresif. Peran-peran utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penghubung Antar Lapisan Mahasiswa di Kampus: Legislatif mahasiswa berfungsi sebagai penghubung vital antara mahasiswa, dosen, staf administratif, dan pimpinan kampus. Mereka menjadi saluran komunikasi yang efektif untuk memastikan bahwa suara dan pandangan semua anggota organisasi ataupun komunitas akademik terdengar dan dihargai. Dengan mengadakan pertemuan rutin, forum diskusi, dan dialog terbuka, legislatif mahasiswa membangun jembatan komunikasi yang mengurangi kesenjangan antara berbagai kelompok di kampus.
2. Perwakilan Aspirasi Mahasiswa: Peran paling mendasar dari legislatif mahasiswa adalah mewakili aspirasi dan kepentingan mahasiswa. Mereka berbicara atas nama mahasiswa, memastikan bahwa kekhawatiran dan harapan mereka terintegrasi dalam kebijakan kampus. Dalam konteks ini, anggota legislatif harus memiliki keterampilan mendengarkan yang baik dan kemampuan untuk mengartikulasikan masalah secara efektif kepada pihak administrasi.