Diplomasi Publik di Tengah Covid 19

Tanpa bertemu secara fisik, 53 negara telah menandatangani banding Sekretaris Jenderal PBB pada 23 Maret, yang didukung oleh Paus, untuk gencatan senjata global. Negara-negara yang belum melakukannya harus bergabung, lebih disukai tanpa lelah yang lama 'Ini bukan kita, itu adalah pertahanan mereka'. 

Negara-negara dapat bertemu dari jarak jauh untuk membahas paket-paket dukungan untuk negara-negara berkembang yang ekonominya hampir sepenuhnya ditutup karena terkunci di tempat lain atau untuk ratusan ribu pengungsi dan orang-orang terlantar yang tidak memiliki pilihan untuk menjaga jarak sosial atau melindungi diri mereka sendiri. Dan negara secara kolektif dapat meninjau cara-cara melawan berita palsu dan memaksimalkan penjangkauan kepada orang-orang yang belum mendapatkan pesan bahwa tindakan pencegahan berlaku sama bagi semua orang, menggunakan alat digital apa pun yang sesuai.

Pandemi ini akan berlalu dalam waktu, tetapi masyarakat kita akan berubah. Layanan diplomatik perlu diubah secara seksama. 

Bagaimana pemerintah sekarang bertindak dalam mengelola pandemi secara internasional, bekerja bersama dan bukannya melawan satu sama lain, akan membentuk persepsi publik di masa depan baik di rumah maupun di tempat lain tentang kompetensi mereka, kejujuran mereka, dan ketergantungan mereka. Dan bagaimana kinerja mereka dalam krisis di masa depan akan tergantung pada seberapa baik mereka mengamati pelajaran dari krisis ini.