Mohon tunggu...
Fauzi Wahyu Zamzami
Fauzi Wahyu Zamzami Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia. Tertarik untuk meneliti isu-isu Diplomasi Publik, Nation Branding, dan Komunikasi Global.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Artificial Intelligence sebagai Alat Baru untuk Diplomat

9 Juli 2020   09:36 Diperbarui: 9 Juli 2020   09:44 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehubungan dengan negosiasi, AI dapat membuktikan dirinya berguna dalam analisis negosiasi masa lalu daripada dalam memprediksi hasil dari proses yang sedang berlangsung. Ini sebagian karena penggunaan AI dapat membatasi margin maneuver, terutama jika orang menganggap bahwa ambiguitas konstruktif dan komponen irasional juga berperan selama negosiasi.

Beberapa peneliti juga merefleksikan fakta bahwa sangat penting untuk mempertimbangkan jenis data apa yang dimasukkan ke dalam algoritma. Ini karena jika data miring atau tidak akurat, algoritma berisiko mereplikasi bias yang ada. 

Selain itu, ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai aplikasi data yang dikumpulkan dari negara-negara maju dan aplikasi mereka ke negara-negara berkembang dimana negara-negara memiliki kebutuhan yang sangat berbeda dan (tidak) ketersediaan data dalam beberapa konteks tertentu dapat menghambat implementasi solusi atau kebijakan yang ditargetkan.

Di akhir, saya ingin sedikit mempertanyakan tentang definisi meaningful human control (kontrol manusia yang bermakna). Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan kemampuan untuk mengendalikan evolusi teknologi, khususnya bias manusia yang terus berlangsung dalam pengembangan teknologi tersebut. 

Saya bertanya pada diri sendiri: "Apakah kita masih memiliki kontrol manusia yang berarti/bermakna atas proses AI atau apakah kontrol manusia yang berarti hanya sebuah ilusi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun