Pada masanya, Aceh terus berkembang untuk masa beberapa tahun. Pengetahuan agama maju dengan pesat. Akan tetapi tatkala beberapa sultan perempuan menduduki singgasana tahun 1641-1699, beberapa wilayah taklukannya lepas dan kesultanan menjadi pecah belah.
Pada abad ke 18 Aceh hanya sebagai kenangan masa silam dari bayangannya sendiri. Akhirnya kesultanan Aceh menjadi mundur.
Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Maluku
Kerajaan Demak (918-960 H/ 1512-1552 M)
Di jawa, islam di sebarkan oleh para wali songo (wali Sembilan), mereka tidak hanya berkuasa dalam lapangan keagamaan, tetapi juga dalam hal pemerintahan dan politik, bahkan sering kali seorang raja baru akan sah menjadi raja apabila ia sudah diakui dan diberkahi wali songo.[10]
Demak merupakan salah satu kerajaan bercorak islam yang berkembang di pantai utara pulau jawa, raja pertamanya adalah Raden Patah.
Sebelum berkuasa penuh atas Demak, Demak masih menjadi daerah Majapahit. Baru Raden Patah berkuasa penuh setelah mengadakan pemberontakan yang dibantu oleh para ulama atas Majapahit.
Dapat dikatakan bahwa pada abad ke 16, Demak telah menguasai seluruh Jawa.
Perkembangan dan kemajuan islam di pulau jawa ini bersamaan dengan melemahnya posisi raja Majapahit. [11] Hal ini memberi peluang kepada raja-raja islam pesisir uuntuk membngun pusat-pusat kekuasaan yang independen.
Di bawah bimbingan Sunan Kudus, meskipun bukan yang tertua dari wali songo. Demak akhirnya berhasil menggantikan Majapahit sebagai keratin pusat. [12] Demak menempatkan pengaruhnya di pesisir utara Jawa Barat itu tidak dapat diisahkan dari tujuannya yang bersifat politis dan ekonomi.
Politiknya adalah untuk memtahkan kerajaan pajajaran yang masih berkuasa di daerah pedalaman, dengan portugis di Malaka.