Launching IWIC ke-10
Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini merupakan era digital. Setiap hari ini dihubungkan satu sama lain melalui dunia digital. Teknologo digtal terus berkembang sehingga menghasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat untuk masyarakat. Perkembangan dunia digital ini tidak lepas dari banyaknya dukungan dari berbagai pihak terhadap ide-ide baru yang dikembangkan. Salah satu perusahaan yang sangat mendukung perkembangan digital adalah Indosat Ooredoa. Sudah sepuluh tahun, tepatnya sejak tahun 2016, Indosat Ooredo konsisten menghadirkan Indosat Ooredoo WIrelss Innovation Contest (IWIC). Tujuan diadakannya IWIC adalah untuk memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia di tengah tingginya tren penggunaan aplikasi online saat ini.
Saya senang bisa hadir pada acara launching IWIC ke-10 karena saya bisa ikut serta merasakan atmosfer innovasi dalam acar tersebut. Saya bisa hadir di antara para ahli di bidang digital dan software serta para technopreneur andal yang sudah mendapatkan dukungan besar dari program IWIC ini. Pada acara tersebut hadir Mentri Komunikasi dan Informatika Bapak Rudiantara, para eksekutif Indosat Ooredoo, di antaranya Alexander Rusli sekali Presiden Director & CEO Indosat Ooroedoo, Ibu Deva Rahman selaku Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo, dan Bapak Pradita Nugrahanto, selaku Editor in Chief of Tech In Asia. Hadir juga Firman Azhari, pemenang IWIC ke-8.
Dalam sambutannya, Alexander Rusli menyebutkan bahwa “Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menjadi operator telekomunikasi terdepan di Indonesia dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat.”
Bahkan, melalui IWIC, Indosat Ooredoo ingin mengajak pemuda Indonesia dan pemuda di belahan dunia lain untuk menciptakan ide dan aplikasi agar Indonesia bahkan dunia yang lebih baik.
Mentri Komunikasi dan Informatika, Bapak Rudiantara bahkan menyambut baik IWIC dan mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Indosat Ooredoo yang telah menumbuhkan dinamisme dalam dunia digital sehingga memunculkan para technopreneur yang bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Penyelenggaraan IWIC kesepuluh ini tujuannya untuk menggandeng para innovator muda dalam mengembangkan ide-ide barunya di bidang digital. Kompetisi ini diadakan agar para talenta digital Indonesia dapat bersaing dengan para technopreneur internasional. Sehingga bisa membawa ide-ide baru orisinil karya anak bangsa dapat dibawa ke panggung dunia.
Selama sepuluh tahun terakhir, IWIC telah mengadakan kompetisi penciptaan ide dan aplikasi. Tercatat sudah 7.111 ide dan aplikasi mobil yang inovatif yang dihimpun IWIC. Bahkan, beberapa karya sudah menjadi aplikasi yang dapat membantu masyarakat banyak.
Dalam launching ini, dihadirkan para narasumber untuk bincang-bincang mengenai IWIC ke-10. Di antaranya, Ibu Deva Rahman yang mengungkapkan bahwa dasar diadakannya IWIC ini karena pihak Indosat Ooredoo melihat teknologi merupakan masa depan di Indonesia. Negara kita ini kaya dengan sumber daya alam namun tentunya sumber daya alam akan habis jika tidak diimbangi dengan teknologi. Apalagi saat ini, teknologi sudah jadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur sampai mau tidur, kita menggunakan teknologi. Pihak IWIC juga melihat bahwa masih sedikit sekali generasi muda yang mau terjun ke dunia digital dan mengembangkan ide-ide barunya sehingga perlu disediakan sarana untuk menumbuhkan semangat generasi muda dalam pengembangan ide baru di bidang teknologi.
Tahun 2006, peserta IWIC masih sangat sedikit, saat itu yang mendaftar hanya 100 orang. Namun, seiring berjalannya waktu, peserta IWISterus bertambah hingga tahun 2015 tercatat 3000 peserta mendaftarkan ide-idenya di IWIC. Diharapkan tahun ini peserta IWIC akan terus bertambah apalagi IWIC ke-10 ini membuka kesempatan bagi perempuan dan remaja perempuan dalam Special Category for Women & Girls untuk turut serta mengembangkan ide-ide digital yang dapat memenuhi kebutuhan perempuan dan anak perempuan. Hal ini didasarkan pada komitmen Indosat Ooredoo untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan melalui program women connected to mobile internet. Selain kesempatan untuk perempuan dan anak-anak, IWIC tahun ini juga membuka kesempatan untuk Disabled Category yang didasarkan pada semngat menghadirkan dunia digital bagi semua kalangan termasuk masyarakat berkebutuhan khusus.
Bagi anak-anak pun tersedia kategori Kids, Teens, University Student and Public, mengingat saat ini anak-anak sudah melek teknologi. Bahkan, anak-anak sekarang sudah ada yang tahu dan bahkan belajar mengenai coding sejak usia dini. Seluruh kategori akan berkompetisi untuk ide dan aplikasi di bidang communication, Lifestyle & Education; Multimedia & Games; Utility (Tools, Security, Ideas/Apps for Disables); Tourism;dan Social Innovation.
Dalam programnya tersebut, IWIC juga mengandeng Tech in Asia, sebuah wadah atau media yang berawal dari blog tahun 2012 dan berkembang menjadi komunitas bagi start up digital preneur di Indonesia dan Asia. Saat ini sudah ada 2.600 start up di Asia dan 90% berasal dari Indonesia. Kegiatan Take in Asia sendiri mengadakan konferensi tahunan bagi para start up yang diadakan di beberapa negara di antaranya Singapura, Jakarta-Indonesia, India, dan Tokyo-Jepang. Setiap bulan juga diadakan meet up bulanan untuk mengandeng developer dan investor untuk bekerja sama.
Firman Azhari, selaku pemenang IWIC ke-8 menyebutkan bahwa banyak manfaat yang dirasakannya selama mengikuti program IWIC. Bahkan, aplikasinya suda dimanfaatkan oleh masyarakat banyak dan terus dikembangkan. Firman berpesan pada calon peserta IWIC ke-10 untuk terus menggali ide-ide dan jangan takut mewujudkan ide-ide tersebut.
Bu Deva Rahman menambahkan bahwa pada IWIC ke-10 ini memang tujuannya agar peserta dapat bersaing secara global. Sehingga IWIC membuka pendaftaran bagi peserta dari negara lain sehingga bisa bersaing dengan para peserta dari Indonesia.
Rangkaian program IWIC ini dikampanyekan melalui roadshow ke kampus-kampus di Indonesia, gathering dengan komunitas developer, Pesta Digital Anak Indonesia, Hackaton, dan Bootcamp menjelang Final IWIC. Pihak Indosat Ooredoo sudah menyiapkan hadiah bagi para pemenang IWIC di antaranya uang tunai, gadget terbaru, dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Pada IWIC ke-10 ini, Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Kompas Gramedia, Tech in Asia, Dicoding, HarukaEdu, Cody’s App Academy dan Yayasan Cendekia Indosat.
Senyum bangga menjadi saksi launching IWIC ke-10
Saya bangga bisa turut hadir dalam acara yang dapat mengembangkan potensi generasi muda di bidang teknologi digital. BErharap sekali, dari ajang kompetisi ini akan muncul technopreneur-technopereneur yang dapat mengeluarkan ide-ide baru yang bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H