Mohon tunggu...
achmad fauzi
achmad fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat... Merobohkan tanpa menjatuhkan... Memuliakan tanpa memuji...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Dialektika Bahasa Indonesia dengan Keragaman Nusantara

23 September 2012   14:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:51 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lingkup keragaman kita membutuhkan bahasa yang sama. Deklarasi penggunaan bahasa Indonesia sejak tahun 1945 telah mempersatukan kita. Berbagai macam bahasa daerah yang ada diantara kita disatukan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam dialektika nasional. Ketika kita saling berbagi dalam keilmuan, seringkali bahasa Indonesia sebagai jembatan yang ampuh. Seperti pada foto diatas yang menunjukkan kehidupan keragaman antar suku dengan bahasa yang berbeda, namun bersatu dengan bahasa Indonesia. Diskusi lapangan yang dinamis dengan adanya bahasa pemersatu kita. Keragaman nusantara bukanlah alasan kita untuk pecah atau memisahkan diri. Hal tersebut, merupakan kekayaan yang patut kita lestarikan, dan bahasa Indosesia telah menjadikan suasana nasionalis yang menunjukkan pada dunia tentang kesatuan kokoh kita. Seyogyanya kita patut bersyukur dengan adanya bahasa Indonesia. Karena dengan bahasa Indonesia, kita banyak mempelajari ragam suku dan budaya nusantara yang indah. Semoga bahasa Indonesia tetap lestari bersama anak-anak, cucu-cucu kita. Salam berbahasa, bahasa satu, bahasa Indonesia. (Achmad Fauzi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun