Mohon tunggu...
Ahmad FauziMansur
Ahmad FauziMansur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa program studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Airlangga yang memiliki semangat besar untuk berprogres dan berani mencoba hal-hal baru serta tidak kenal menyerah. Saat ini sedang duduk di bangku semester 2 perkuliahan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan di Indonesia Baik atau Buruk?

13 Juni 2024   09:48 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era kolonial, pendidikan menjadi sarana penting untuk melancarkan hegemoni (kekuasaan) ekonomi, politik, dan sosial-budaya. Kolonialis Belanda menggunakan politik etis (pendidikan) sebagai jalan merintis ekspansi kapitalnya di wilayah Hindia-Belanda. Pendidikan juga menjadi sarana penaklukan politik, yakni penyerapan kaum priayi (bangsawan) ke dalam lembaga pendidikan kolonial untuk mensuplai tenaga kerja bagi administrasi kolonial. Pendidikan juga menjadi senjata penting untuk menanamkan mental inferior di tempurung otak rakyat jajahan.

Kaum pergerakan menyadari arti penting pendidikan sebagai senjata untuk emansipasi dan memerdekakan manusia. Oleh karena itu, kaum pergerakan kemudian mencoba mendorong pendidikan alternatif sebagai senjata melawan kolonialisme seperti contohnya Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, dan Rohana Kudus dengan Sekolah Perempuannya, Tan Malaka dengan Sekolah Rakyatnya, dan Ki Hajar Dewantara dengan Taman Siswanya.

Pendidikan merupakan sebuah proses emansipasi (pembebasan) intelektual manusia dan sebagai instrumental utnuk menciptakan manusia yang lebih berkembang . Akan tetapi berbanding terbalik dengan kenyataan objektif dunia pendidikan Indonesia. Manusia Indonesia dikatakan memiliki kecerdasan ketika kemudian mampu berinovasi (menciptakan sesuatu produk baru serta bermanfaat bagi orang banyak). Menurut worldtop20.org pendidikan di Indonesia menempati peringkat ke-67 dari 203 negara. Pendidikan di Indonesia sendiri masih memiliki beberapa PR utama yang harus diselesaikan.

1. Sistem yang cacat

Sistem pendidikan di Indonesia masih banyak yang menggunakan metode hafalan dimana murid lebih ditekankan untuk bisa menghafal banyak materi di sekolah daripada memahaminya. Tak hanya itu peraturan sekolah yang mengharuskan siswa masuk di pagi hari hingga sore hari juga perlu untuk diubah, dengan peraturan tersebut siswa akan terbebani dan tidak memiliki banyak waktu untuk mengembangkan dirinya di luar sekolah sehingga bakat minat siswa tidak dapat tersalurkan dengan baik.

2. Minimnya tenaga pengajar kompeten

Guru sebagai pemegang peran vital di dalam pendidikan Indonesia sudah seharusnya bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi murid-muridnya. Miris guru yang memiliki skill dan kemampuan mengajar yang baik masih susah untuk ditemukan terlebih di daerah pelosok yang membutuhkan akses sulit untuk mencapainya. Selain itu, masih banyak sekali oknum-oknum guru yang tidak kompeten dalam mengajar dan hanya mengincar gaji dan jabatan semata, sehingga tanggung jawab yang seharusnya ia berikan pada peserta didiknya terlalaikan. Hal ini perlu ditindak tegas apabila negara kita ingin memiliki pendidikan yang maju.

3. Mental siswa

Psikis atau mental health merupakan faktor penting bagi siswa agar dapat menjalankan tugas-tugasnya denga baik. Namun seperti yang kita lihat perubahan zaman seperti saat ini membawa banyak masalah baru bagi para peserta didik yang dapat berdampak bagi kesehatan mentalnya, banyak kasus-kasus dimana para murid tidak dapat menerima perubahan yang terjadi dengan baik sehingga berdampak pada kegiatan belajar di sekolah, tak hanya itu masalah-masalah yang terjadi di keluarga dan juga lingkungan murid juga menjadi persoalan serius yang harus diselesaikan.

4. Sarana prasarana

Tak dapat dipungkiri untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mengembangkan bakat minat para siswa, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, sayangnya hal tersebut masih belum bisa didapatkan oleh semua murid di Indonesia, sebagian besar sarana dan prasarana yang baik hanya bisa kita temui di kota kota besar atau sekolah dengan biaya pendidikan yang tinggi, sedangkan di daerah pelosok masih minim sekali fasilitas yang didapat bahkan hanya untuk bersekolah beberapa murid harus mempertaruhkan nyawanya dengan menyebrangi sungai. Sudah seharusnya hal ini menjadi perhatian besar bagi pemerintah kita agar pemerataan dapat dilakukan demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun