Mohon tunggu...
Muhammad Fauzil Adzhim
Muhammad Fauzil Adzhim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MTsN Padang Panjang

jangan tinggalkan sholat mu sebelum engkau di sholat kan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saya Berjanji Tidak Akan Balap Liar Lagi

14 November 2023   20:38 Diperbarui: 14 November 2023   20:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di persimpangan takdir, malam kelam datang,

Beradu derap roda, seribu kisah terbentang.

Gemuruh metal dan serpihan hati,

Kecelakaan merajai, meratapi malam sepi.

Tubuh terkapar, seiring langit menangis,

Cerita tragis di antara jalanan yang berbisik.

Sesal terlambat, melintas di mata kecelakaan,

Sebuah lukisan tragis, pilu dalam pelukan malam.

Kecelakaan, senandung kesedihan berkecamuk,

Tatap mata yang redup, cermin kehidupan yang remuk.

Di balik stir, rasa bersalah merayap,

Sebuah tragedi yang tak bisa dihapus oleh waktu.

Namun, dari reruntuhan, harapan bisa tumbuh,

Sebagai peringatan, bagi setiap langkah yang kita pilih.

Kecelakaan adalah pelajaran yang mahal,

Hikmah dalam duka, mengajarkan kita untuk lebih berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun