Daerah: Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
Indeks Harga Konsumen umunya digunakan untuk mengukur inflasi suatu negara sehingga dapat diartikan indeks ini digunakan dalam menghitung rata-rata perubahan harga barang dan jasa yang dipakai dalam kehidupan rumah tangga denga kurun waktu tertentu. Penentuan barang serta jasa dalam indeks ini dilakukan berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Â
Kemudian jika kita melihat data mengenai daya beli konsumen selama bulan Ramadhan tentu dapat mempengaruhi Indeks Haga Konsumen itu. Hasil dari The Trade Deks mengenai survey mereka memaparkan sekitar 67% masyarakat Indonesia berencana setidaknya seperempat dari THR mereka untuk merayakan Ramadhan 2024. Kemudian 48% konsumen terdata meningkat dalam pembelian barang dal keperluan lainya yang didorong oleh kondisi ekonomi yang membaik. Data Jakpat menjelaskan masyarakat cenderung membeli barang-barang baru untuk mempersiapkan Ramadhan mereka, dari hasil survey yang dilakukan oleh Jajak Pendapat (Jakpat), terlihat bahwa pembelian pakaian baru masih meminpin dengan konsumen tertinggi.
Consumer Price Indeks (Sumber : https://ppukab.bps.go.id/)
Perbandingan Data CPI Kabupaten Penajam Paser Utara April 2024 dengan Nilai Inflasi April 5 Tahun Lalu
Berdasarkan data CPI Kabupaten Penajam Paser Utara April 2024 dan nilai inflasi April 5 tahun lalu, dapat disimpulkan bahwa:
Perubahan Nilai CPI:
Terjadi kenaikan CPI pada beberapa komoditas:
Daging Sapi Murni: Naik dari 100 pada April 2019 menjadi 113,33 pada April 2024.
Daging Ayam Ras: Naik dari 94,73 pada April 2019 menjadi 120,08 pada April 2024.
Bawang Merah: Naik dari 99,54 pada April 2019 menjadi 113,21 pada April 2024.
Cabai Rawit Merah: Naik dari 102,38 pada April 2019 menjadi 96,59 pada April 2024.
Terjadi penurunan CPI pada beberapa komoditas:
- Beras Medium: Turun dari 100 pada April 2019 menjadi 97,98 pada April 2024.
- Bawang Putih Bonggol: Turun dari 99,62 pada April 2019 menjadi 100,74 pada April 2024.
- Tepung Terigu (Curah): Turun dari 100 pada April 2019 menjadi 98,54 pada April 2024.
- Ikan Kembung: Turun dari 94,27 pada April 2019 menjadi 106,06 pada April 2024.
- Telur Ayam Ras: Fluktuatif, dengan nilai tertinggi pada April 2021 (98,83) dan nilai terendah pada April 2020 (94,73).
Nilai Inflasi:
Secara keseluruhan, terjadi inflasi pada periode April 2019 - April 2024.
- Rata-rata inflasi tahunan selama 5 tahun terakhir adalah 5,24%.
- Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2022 (7,38%), dan inflasi terendah terjadi pada tahun 2021 (2,34%).
Hal Menarik:
- Kenaikan harga daging sapi dan ayam ras yang signifikan: Kenaikan harga daging sapi dan ayam ras kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan permintaan, kenaikan biaya produksi, dan gangguan rantai pasokan.
- Penurunan harga beras dan tepung terigu: Penurunan harga beras dan tepung terigu kemungkinan disebabkan oleh kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
- Fluktuasi harga telur ayam ras: Fluktuasi harga telur ayam ras kemungkinan disebabkan oleh faktor musiman dan perubahan permintaan.
- Kenaikan harga ikan kembung yang tertunda: Kenaikan harga ikan kembung baru terjadi pada April 2024, sedangkan harga komoditas lain sudah mengalami kenaikan sejak beberapa tahun lalu.
Kesimpulan:
Data CPI Kabupaten Penajam Paser Utara menunjukkan bahwa terjadi perubahan harga pada berbagai komoditas selama 5 tahun terakhir. Secara keseluruhan, terjadi inflasi pada periode tersebut. Hal menarik yang dapat disoroti adalah kenaikan harga daging sapi dan ayam ras yang signifikan, penurunan harga beras dan tepung terigu, fluktuasi harga telur ayam ras, dan kenaikan harga ikan kembung yang tertunda.
Perlu diingat bahwa data CPI hanya mencerminkan harga di beberapa lokasi sampel. Harga di wilayah lain mungkin berbeda. Selain itu, data CPI tidak memperhitungkan semua barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu, data CPI hanya dapat digunakan sebagai indikator umum perubahan harga.
Saran:
Pertama, penting untuk melakukan pemantauan harga secara berkelanjutan, bukan hanya pada bulan April. Dengan memantau harga barang secara rutin, dapat lebih mudah mengidentifikasi tren harga jangka panjang dan potensi lonjakan harga mendadak yang dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Kedua, diversifikasi konsumsi dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengatasi kenaikan harga pada komoditas tertentu. Masyarakat dapat mempertimbangkan untuk beralih ke alternatif lain yang lebih terjangkau ketika harga suatu barang melonjak, seperti mengganti daging sapi dengan sumber protein lain yang lebih ekonomis. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat berperan dalam menjalankan program stabilisasi harga serta mendorong peningkatan produksi lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah dan potensial menurunkan harga komoditas tersebut.
Sumber : https://ppukab.bps.go.id/
: Â https://panelharga.badanpangan.go.id/harga-eceran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H