Â
Hahaha...
Â
Aku sedang membayangkan diriku esok hari
Bangun pagi namun bukan untuk sahur, bukan juga untuk kuliah, apalagi untuk melamarmu
Aku bangun pagi untuk sholat ied
Di dekat musholla atau di jalan raya, mungkin di dekat musholla saja karena lebih dekat
Memakai baju koko yang tidak baru
Aku baru sadar bahwa idhul fitri nggak harus pake baju baru
Memakai sarung yang lama karena tidak baru juga, itu sarung bantuan bencana gempa dahulu, masih apik
Entah kenapa hari itu pasti terasa lebih bercahaya, mungkin karena ada matahari pagi
Setelah itu aku pulang sambil menyalami setiap tetangga yang kebetulan berpapasan di jalan
Dirumah aku akan makan opor, enak
Udah satu bulan nggak makan jam segini
Setelah itu aku akan ke rumah kakek ku dan akan berjumpa dengan keluarga besar
Nggak ada yang salah jika ada banyak sekali jenis makanan dan beberapa jenis minuman disitu
Aku mulai makan sebelum dan setelah bersalaman dengan satu persatu saudaraku
Selesai di situ, aku bersama saudaraku berkeliling ke tetangga
Nggak ada yang salah jika ada banyak sekali jenis makanan dan beberapa jenis minuman di rumah-rumah tetanggaku
Hal inilah yang aku takuti
Aku akan terus makan, dan makan walaupun minimal hanya satu butir kacang di setiap rumah
hahaha...
Begitulah lebaranku yang serakah, seperti tak belajar satu bulan sebelum hari itu
Â
Fauzi Rahman
Yogyakarta, 16 Juli 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H