Mohon tunggu...
fauziialabdurahman
fauziialabdurahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

pendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Harga cabai melonjak Tajam di awal 2025, apa penyebabnya?

10 Januari 2025   18:42 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:42 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki tahun 2025, masyarakat Indonesia kembali dihadapkan pada lonjakan harga cabai di berbagai daerah. Harga cabai rawit merah, yang menjadi salah satu komoditas pokok dalam kebutuhan dapur, dilaporkan mencapai Rp100.000 hingga Rp150.000 per kilogram di pasar tradisional. Lonjakan ini membuat resah para ibu rumah tangga, pelaku usaha kuliner, dan konsumen lainnya.

Penyebab Lonjakan Harga

Sejumlah faktor menjadi pemicu utama kenaikan harga cabai ini:
1.Cuaca Buruk dan Musim Hujan
Curah hujan yang tinggi pada akhir 2024 dan awal 2025 berdampak pada pertumbuhan tanaman cabai. Banyak petani melaporkan kerusakan tanaman akibat hujan deras yang menyebabkan bunga cabai rontok dan serangan hama meningkat.
2.Gagal Panen
Di beberapa sentra produksi cabai, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, petani menghadapi gagal panen. Hal ini menyebabkan pasokan cabai di pasar menurun drastis.
3.Masalah Distribusi
Selain produksi yang menurun, distribusi cabai juga mengalami kendala. Beberapa daerah penghasil cabai sulit menjangkau pasar akibat akses jalan yang rusak akibat banjir.

Dampak Kenaikan Harga

Kenaikan harga cabai memberikan dampak signifikan, terutama bagi:
*Ibu Rumah Tangga: Pengeluaran rumah tangga meningkat karena cabai adalah kebutuhan pokok di banyak masakan Indonesia.
*Pelaku Usaha Kuliner: Warung makan dan restoran harus menyesuaikan harga jual atau mengurangi penggunaan cabai untuk menjaga keuntungan.
*Pasar Tradisional: Penurunan daya beli masyarakat terhadap cabai memengaruhi omzet pedagang.

Tanggapan Pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi lonjakan harga ini, di antaranya:
*Pemantauan Harga: Pemerintah memantau pergerakan harga di pasar dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menstabilkan pasokan.
*Program Tanam Mandiri: Didorongnya penanaman cabai di pekarangan rumah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pasar.
*Subsidi dan Insentif Petani: Memberikan bantuan kepada petani untuk meningkatkan produksi dan mengurangi kerugian akibat cuaca buruk.

Harapan ke Depan

Diharapkan dengan perbaikan cuaca dalam beberapa bulan mendatang, produksi cabai dapat kembali normal. Selain itu, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengantisipasi masalah serupa di masa depan dengan diversifikasi bahan pangan dan pengelolaan stok cabai yang lebih baik.

Meski lonjakan harga cabai di awal 2025 memberikan tantangan, optimisme tetap ada untuk mengembalikan stabilitas harga demi kesejahteraan semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun