Mohon tunggu...
Fauzi Ibrahim
Fauzi Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Realistis dan idealis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

4 Cara Menjaga Kesehatan Mental

3 Januari 2025   09:13 Diperbarui: 6 Januari 2025   08:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Mohsein Saleh Badegel (Sumber: Dokumen istimewa))

Isu perihal kesehatan mulai marak terdengar dan umum diperbicarakan pasca era pandemi COVID-19. Gen Z menjadi pionir dalam menggerakan isu kesehatan mental tersebut. Sekarang, diskusi atau pembahasan mengenai kesehatan mental, dulu yang menjadi hal sepele,menjadi hal yang lumrah dan digemari.

Survei dari Jakpat menemukan bahwa Gen Z (usia 12 - 27 tahun) memuncaki posisi pertama sebagai generasi yang merasa memiliki gangguan kesehatan mental dengan jumlah 59%. Adapun Generasi Milenial (usia 28 - 43 tahun) menduduki posisi kedua dengan jumlah 39%.

Dilansir dari Psychreg, terdapat empat langkah guna menjaga kesehatan mental di zaman modern ini. Empat langkah tersebut ialah sebagai berikut. 

1. Mindfulness dan self-care. Mindfulness adalah dimana manusia melatih fokus, kesadaraan dan kepekaannya terhadap lingkungan sekitar. Praktik tersebut bisa dijumpai melalui olahraga seperti yoga dan meditasi.

Mindfulness juga tidak terlepas dari self-care, kesadaran akan perawatan pada diri sendiri. Contoh praktik self-care adalah dengan mengatur jam tidur yang cukup untuk tubuh, memakan makanan yang sehat serta investasi pada diri sendiri seperti belajar dan mencoba hal-hal baru.

2. Digital detox. Digital detox adalah dimana seseorang meninggalkan aktivitas media sosialnya serta hal-hal yang berunsur digital. Digital detox menekankan seseorang untuk berinteraksi dengan hal sekitar. Digital detox berguna untuk melatih interaksi dan kepekaan seseorang di sekitar lingkungannya. 

3. Membuat koneksi sosial. Di zaman era digital, dimana semuanya serba dimudahkan, berinteraksi dan berjejaring bersama rekan-rekan terasa semakin mudah. Dengan bantuan teknologi tersebut, coba mulai lah untuk membuat koneksi sosial dengan orang-orang, seperti dengan orang-orang yang memiliki hobi dan ketertarikan yang sama. Ikut komunitas serta organisasi sosial dapat meningkatkan rasa sense of belonging dan support.

4. Pergi rutin ke psikolog. Cobalah pergi rutin ke psikolog guna berinteraksi perihal sesuatu yang mengganjal di hati. Dengan rutin pergi ke psikolog, bukan berarti menandakan diri seseorang lemah. Namun, dengan pergi rutin ke psikolog menandakan seseorang ingin terus memperkuat kesehatan mentalnya.

Sebagai tambahan dari empat langkah di atas, jangan lupa turut mengikuti seminar dan webinar yang membahas perihal kesehatan mental. PT Indonesia Mental Inspirasi melalui IMInspirasi Talk mengadakan seminar dan webinar dengan tema Anger Management 101: Kelola Amarahmu Untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik. 

(Foto Mohsein Saleh Badegel (Sumber: Dokumen istimewa))
(Foto Mohsein Saleh Badegel (Sumber: Dokumen istimewa))

Acara tersebut akan diadakan pukul 08:30-12:00 WIB secara online dan onsite Kamis, 9 Januari 2025 di Joglo Besan Semarang. Agenda utama dalam kegiatan tersebut adalah perilisan buku Street Fighter karya Drs. Mohsein Saleh Badegel, S.H., M.Sc., selaku founder dari PT Indonesia Mental Inspirasi. Acara ini akan diawali dengan peresmian kantor cabang PT Indonesia Mental Inspirasi oleh Drs. Mohsein Saleh Badegel, S.H., M.Sc.

Giat tersebut juga mendatangkan dua narasumber lain seperti, Kuriake Kharismawan, S.Psi, M.Psi. selaku dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata dan Ade Ayu Surya Ariesta, S.Psi, M.Psi, selaku psikolog PT Indonesia Mental Inspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun