Mohon tunggu...
Fauzi Ibrahim
Fauzi Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Realistis dan idealis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tetaplah Menuntut Ilmu Walau Harus Menahan Rasa Haus dan Lapar

23 Maret 2024   14:35 Diperbarui: 23 Maret 2024   16:15 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak menghadiri acara pesantren kilat di Masjid Al-Muhajirin Pamulang (Foto: Dokumen UAI)

Tetaplah Menuntut Ilmu walau harus Menahan Rasa Haus dan Lapar

Islam adalah agama yang penuh rahmat dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Sebagaimana ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi SAW berbunyi “Iqra” yang merupakan kalimat seruan yang bermakna “bacalah”.

Di dalam Hadis yang dituturkan, juga terdapat anjuran dari Nabi SAW untuk menuntut ilmu. Seperti hadis yang sangat familiar di khalayak umum, baik bagi muslim ataupun non-muslim, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China,” walaupun banyak perdebatan mengenai hadis tersebut, tapi bukan itu poin yang ingin disampaikan.

Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi umat muslim baik laki-laki maupun perempuan. Namun sayang, datangnya Bulan Ramadan banyak bagi sebagian orang menjadi penghalang mereka untuk menuntut ilmu. Mereka lebih suka untuk rebahan, bermalas-malasan dan menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak manfaat.

Oleh sebab itu cobalah ubah mindset tersebut. Untuk para penuntut ilmu cobalah mengingat keutamaan-keutamaan seorang yang mencari ilmu di sisi Allah SWT. Jangan malah mengingat godaan akan rasa haus dan lapar.

Tapi ngomong-ngomong apa kalian sudah tahu apa saja keutamaan seorang penuntut ilmu di sisi Allah SWT? Bagi yang belum tahu, berikut 3 keutamaan orang yang menuntut ilmu di sisi Allah SWT:

1. Dimudahkan jalan menuju surga

Dari Abu Darda RA dari Rasulullah SAW beliau bersabda, "Siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Dan sungguh para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu karena senang dengan perbuatannya. Sesungguhnya orang berilmu itu akan dimintakan ampunan oleh (makhluk) yang berada di langit dan di bumi hingga ikan di air."

Suatu kenikmatan bukan? Bagaimana tidak, dimudahkan bagi mereka seorang penuntut ilmu jalan menuju surga-Nya Allah SWT. Para malaikat pun senang dengan orang-orang yang menuntut ilmu, serta makhluk yang berada di bumi dan langit meminta ampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dibuatnya.

2. Derajatnya lebih utama dibanding dengan para ahli ibadah

"Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan,” (Surat Al-Mujadilah, 58:11).

Suatu rizki bagi para penuntut ilmu adalah memiliki keutamaan dari para ahli ibadah. Keutamaan tersebut Allah SWT sampaikan di dalam surat tersebut dengan menaikkan beberapa derajat bagi para penuntut ilmu.

3. Pewaris para nabi

“Sesungguhnya orang-orang yang berilmu adalah pewaris para nabi. Sedangkan para nabi itu tidak mewariskan dirham. Para nabi itu hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil keuntungan yang besar, “ (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Seorang yang menuntut ilmu disandingkan sebagai pewaris para nabi, karena di dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa para nabi tidak mewarisi dinar dan dirham melainkan ilmu. Tentu menjadi sebuah kebanggan bagi para penuntut ilmu ketika membaca hadis tersebut, bahwa dirinya disandingkan dengan para utusan Allah SWT.

Dalam mengamalkan ilmu tersebut, tim promosi dan penerimaan mahasiswa baru dari Universita Al-Azhar Indonesia, salah satu kampus Islam terbaik di Jakarta, turut serta meramaikan kegiatan pesantren kilat yang diselenggarakan di Masjid Al-Muhajirin yang berlokasi di jalan Pamulang Indah, Kota Tangerang Selatan.

Interaksi Tim promosi dan penerimaan mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Indonesia dengan anak-anak sebelum berbuka puasa (Foto: Dokumen UAI)
Interaksi Tim promosi dan penerimaan mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Indonesia dengan anak-anak sebelum berbuka puasa (Foto: Dokumen UAI)

Kegiatan yang diadakan pada hari kamis, 21 Maret 2024 sejatinya merupakan rangkaian pesantren kilat yang digelar selama 6 hari, 19 sampai 24 Maret. Adapun untuk mewakili kampus Universitas Al-Azhar Indonesia, Bapak Dr.Suwardi, M.pd selaku dosen pada bidang studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG Paud) menjadi pemateri pada rangkaian acara tersebut.

Adapun materi yang diberikan mengenai Keutamaan Bulan Ramadan. Acara tersebut mendapat antusias dari para santri yang mana lebih dari 100 anak hadir dalam proses menuntut ilmu. Selain terlibat untuk mengisi acara, Universitas Al-Azhar Indonesia juga turut memberikan takjil untuk buka puasa bagi para warga yang hadir untuk buka bersama

Dengan adanya program pesantren kilat di Bulan Ramadan, tentu 3 keutamaan penuntut ilmu di atas bisa menjadi pengingat ketika rasa malas untuk belajar itu hadir. Dengan keutamaan-keutamaan yang diberikan, tentu diharapkan seorang pelajar terus bersemangat nantinya dalam menuntut ilmu dan mengejar mimpinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun