Mohon tunggu...
Handoko F. Arif
Handoko F. Arif Mohon Tunggu... Konsultan - Handoko F. Arif

Suka aja mendengar dan berbagi ilmu, apalagi sambil ngopi di warkop.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Melihat Beberapa Sanksi PSSI Era Edy Rahmayadi dan Luar Negeri

1 Oktober 2018   02:57 Diperbarui: 1 Oktober 2018   13:17 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengatasi permasalahan suporter merupakan tugas yang sulit. Apalagi baru-baru ini para penikmat sepakbola dihebohkan lagi dengan tragedi meninggalnya suporter Jakmania, Haringga Sirila akibat pengeroyokan oleh oknum Bobotoh. Akibat dari insiden tersebut, pemerintah melalui Kemenpora melakukan intervensi dengan menghentikan Liga 1 selama dua pekan.

Dilansir Kompas.com (25/09/2018) dengan judul Resmi, Menpora Hentikan Liga Indonesia Dua Pekan, Imam Nahrawi mengatakan bahwa kejadian ini bukan lagi tragedi sepakbola, tetapi permasalahan nasional. Atas kejadian ini, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara Liga Indonesia selama dua pekan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada korban. Selain itu, pemerintah akan melakukan evaluasi besar dan melihat langkah PSSI sebagai pemegang tanggung jawab dari persepakbolaan di Indonesia.

Kemudian, PSSI secara resmi menghentikan Liga Indonesia untuk waktu yang tidak ditentukan. PSSI akan melakukan investigasi terkait insiden pengeroyokan hingga tewas oknum Bobotoh terhadap Jakmania. Terkait sanksi yang akan diberikan, mereka memiliki opsi dari hukuman yang paling rendah seperti denda dan yang paling tinggi yaitu diskualifikasi dari liga.

Kejadian pengeroyokan suporter hingga tewas ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Sejak tahun 2012, sudah 7 orang menjadi korban terkait rivalitas antara Persija dan Persib. Dilansir dari kompas.com (26/09/2018) dengan judul Sejak Edy Rahmayadi Pimpin PSSI, Nyawa 22 Suporter Melayang, dicatat oleh Save Our Soccer (SOS), lembaga swadaya yang mengamati isu sepakbola nasional, mencatat sebanyak 22 suporter meninggal sejak Edy menjabat ketua umum PSSI pada 10 November 2016.

Lalu sebenarnya bagaimana PSSI era kepemimpinan Edy Rahmayadi melakukan sanksi terhadap klub yang mengetahui suporternya melakukan kekerasan yang berujung kematian suporter lain?

Pada tanggal 20 November 2017, PSMS dijatuhi sanksi berupa denda Rp 30 Juta dan larangan suporter selama empat pertandingan mendukung tim berjuluk Ayam Kinantan. Sanksi itu diberikan karena suporter PSMS melakukan kekerasan yang berujung kematian terhadap suporter Persita Tangerang, Banu Rusman. Selain itu, pada 30 Juli 2017, salah satu warga Temanggung tewas akibat bentrokan dengan suporter PSS Sleman. Karena insiden ini, PSS Sleman dikenakan sanksi suporter mereka dilarang memasuki stadion selama empat pertandingan.

Dilihat dari dua sanksi diatas, saya sangat prihatin terkait hukuman yang diberikan oleh PSSI. Hukuman larangan suporter menonton selama 4 pertandingan dirasa sangat ringan. Meskipun, sanksi tersebut sudah membuat psikologis terbebani para suporter yang terkena sanksi akibat tidak bisa menonton tim kesayangannya bertanding.

Penikmat sepakbola pasti mengingat Tragedi Heysel, Belgia sebagai sejarah yang kelam dalam dunia persepakbolaan. Tragedi terjadi ketika final Piala Champions yang mempertemukan antara Liverpool melawan Juventus. Insiden itu dimulai satu jam sebelum pertandingan dimulai, penggemar Liverpool mendatangi kelompok tifosi Juventus dan mengakibatkan stadiun roboh. Karena peristiwa itu, sebanyak 39 orang meninggal dunia dan 600 lebih lainnya mengalami luka-luka.

Dampak dari bencana tersebut, UEFA (Union of European Football Association) menjatuhi hukuman bagi persepakbolaan Inggris selama lima tahun tidak boleh berkompetisi di Eropa. Sanksi itu menjadi pukulan telak bagi klub-klub Inggris, karena pada saat itu, sepakbola Inggris sedang jaya-jayanya.

Bagi persepakbolaan Indonesia, hukuman berat seperti ini belum pernah diterapkan oleh PSSI. Sanksi-sanksi yang selalu dikeluarkan PSSI selalu sepintas dengan denda nominal yang sedikit dan larangan suporter untuk mendukung tim kesayangan. Berbagai tanggapan mengenai sanksi yang tegas pun diutarakan oleh beberapa Legenda Sepakbola Indonesia.

Dilansir, bola.kompas.com (25/09/2018) dengan judul Bepe: Sudah Saatnya PSSI Berlakukan Hukuman Pengurangan Poin, Bambang Pamungkas, Legenda Timnas Indonesia dan pemain Persija Jakarta menuturkan PSSI sudah saatnya memberlakukan sanksi yang lebih keras. Salah satunya adalah dengan mengurangi poin yang didapatkan klub papan klasemen jika suporter mereka berulah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun