3.Demensia Alzheimer yang parah
Pada tahap parah demensia Alzheimer, penderita membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan kemungkinan besar memerlukan perawatan 24 jam. Efek penyakit Alzheimer pada kesehatan fisik penderita menjadi sangat jelas pada tahap ini. Karena kerusakan pada area otak yang terlibat dalam pergerakan, penderita menjadi terbaring di tempat tidur. Terbaring di tempat tidur membuat mereka rentan terhadap kondisi termasuk pembekuan darah, infeksi kulit, dan sepsis, yang memicu peradangan di seluruh tubuh yang dapat mengakibatkan kegagalan organ. Kerusakan pada area otak yang mengendalikan proses menelan membuat penderita sulit makan dan minum. Hal ini dapat mengakibatkan penderita menelan makanan ke dalam trakea (batang tenggorokan) alih-alih kerongkongan (saluran makanan). Karena itu, partikel makanan dapat mengendap di paru-paru dan menyebabkan infeksi paru-paru. Jenis infeksi ini disebut pneumonia aspirasi, dan merupakan penyebab kematian pada banyak penderita Alzheimer (lihat bagian Mortalitas dan Morbiditas).
Mendiagnosis penyakit Alzheimer bisa dilakukan dengan cara analisis cairan serebrospinal (CFS), yang diperoleh selama pemeriksaan spinal tap dan tomografi emisi positron (PET) dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit Alzheimer. Jika hasil analisis CFS mendeteksi kadar beta-amilod yang rendah dan jika pemindaian PET menunjukan endapan amyloid atau endapan tau di otak, diagnosisnya kemungkinan besar adalah penyakit Alzheimer.Â
Ada satu kasus seorang wanita yang bernama liswarni yang berusia 57. Ia terlihat baik-baik saja. Tetapi perlahan-lahan ia mudah lupa sesuatu hal yang baru saja terjadi, sering emosi, sulit berkomunikasi, lupa cara memasak dan lain sebagainya. Ia tidak menyadari gejala-gejala tersebut, sampai akhirnya ia lupa dengan dirinya sendiri. Anaknya yang mengetahui keadaan ibunya seperti itu, langsung membawa ibunya kerumah sakit untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh ibunya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di dapatkan bahwa ibunya terkena penyakit alzheimer. Dokter mengatakan penyakit ini tidak bisa disembuhkan, jadi hanya bisa dilakukan dengan cara merawat ibu liswarni dengan memberikan rasa aman dan nyaman agar penyakit ibu liswarni tidak bertambah parah.Â
 Upaya yang dilakukan seorang perawat atau keluarga dalam membantu seorang penderita penyakit Alzheimer atau pasien Alzheimer yaitu:
1. Mempelajari cara memenuhi kebutuhan penderita penyakit Alzheimer secara efektif
2. Membantu pasien dengan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, berpakaian, dan makan.
3. Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit Alzheimer, cara mengelola gejala, dan pentingnya menjaga kesehatan.
4. komunikasi yang efektif dengan pasien sehingga pasien nyaman
5. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman buat pasien.Â
kesimpulan