Mohon tunggu...
fauziaramadhani
fauziaramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya sebagai mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Cahaya Remang: Metafora Harapan dan Tantangan dalam Menghadapi Penyakit Alzheimer

29 Januari 2025   00:09 Diperbarui: 29 Januari 2025   00:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit Alzheimer, cara mengelola gejala, dan pentingnya menjaga kesehatan.

Berkomunikasi yang efektif dengan pasien sehingga pasien nyaman

Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman buat pasien

 kesimpulannya:

Metafora "cahaya remang"dalam Alzheimer menggambarkan situasi yang kompleks. Cahaya bisa diartikan sebagai secercah harapan, meskipun penyakit Alzheimer belum bisa disembuhkan. Para dokter sudah berupaya dalam mencari pengobatan buat penderita penyakit Alzheimer, dengan cara penelitian dan perkembangan dalam bidang medis. Dan pada akhirnya masih ada cara untuk mengatasi penyakit Alzheimer yaitu dengan cara terapi, perubahan gaya hidup, serta dukungan sosial dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita Alzheimer dan memperlambat perkembangan penyakit.

Makna dari kata harapan dan tantangan yaitu:

1.Harapan: Cahaya remang memberikan harapan bahwa masih ada kemungkinan untuk menemukan pengobatan yang lebih efektif. Selain itu, terapi non-farmakologis seperti terapi okupasi, dan dukungan sosial dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit Alzheimer.

2.Tantangan: Cahaya remang juga menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam memahami dan mengatasi penyakit Alzheimer, meskipun banyak penelitian telah dilakukan, tetapi masih banyak misteri yang belum terpecahkan tentang penyakit ini. i iini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun