Mohon tunggu...
Mohammad Fauzi Alvi Yasin
Mohammad Fauzi Alvi Yasin Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Tulislah apa saja yang engkau ketahui dan senangi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

7 Saham Murah di Bawah 100 Ribu

30 November 2018   21:32 Diperbarui: 1 Desember 2018   11:14 11976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2018 menjadi tahun yang bersejarah bagi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya BEI tak henti-hentinya menciptakan rekor dan prestasi yang membanggakan. Per hari ini (27/11) sudah ada 614 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terdapat diantaranya 51 Perusahaan yang baru mencatatkan namanya di bursa (IPO). Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu di tahun ini, BEI juga telah mencetak rekor dengan melahirkan 200.000 investor baru hingga bulan November.

Morgan Stanley -salah satu bank investasi terkemuka asal Amerika Serikat- menilai bahwa di tahun 2019 pasar saham Indonesia mengalami overweight bila dibandingkan dengan pasar saham negara berkembang lainnya. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah investor asing yang masuk ke Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai tuan rumah harusnya masyarakat Indonesia dapat menangkap peluang ini. Jangan sampai justru asing yang akan menikmati momentum ini.

Beberapa indikator yang dapat menilai harga sebuah perusahaan tersebut murah selain dengan melihat harga sahamnya, ialah dengan melihat Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV). Semakin kecil PER dan PBV nya, berarti saham perusahaan tersebut semakin murah. Berikut beberapa saham perusahaan bagus yang harga sahamnya masih dibawah 100 ribu yang layak anda miliki :

1.  Waskita Beton Precast (WSBP) Rp. 34.000

WSBP adalah anak perusahaan Waskita Karya yang bergerak dibidang infrastruktur. WSBP menjadi perusahaan beton precast terbesar di Indonesia. Pendapatan perusahaan di kuartal III mencapai 5,44 T dengan membukukan pendapatan bersih 884,85 M. WSBP sendiri memiliki PER 7,60X dan PBV 1,21x. 

Harga WSBP saat ini yaitu  Rp. 342/lembar. Artinya kita bisa membeli saham WSBP cukup dengan Rp. 34.200

2.  Sri Rejeki Isman (SRIL) Rp. 35.800

SRIL merupakan perusahaan garmen dan tekstil terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Produk-produk tekstil buatan SRIL telah banyak dipakai dibeberapa negara. Salah satunya adalah pakaian tentara Amerika, yang ternyata adalah hasil karya dari perusahaan asal Solo ini.

Pendapatan SRIL selalu bertumbuh, khususnya di tiga tahun terakhir ini. Apalagi beberapa bulan lalu dollar yang begitu perkasa, membuat perusahaan ini kelimpahan berkah. Mengingat SRIL merupakan perusahaan eksportir, yang otomatis pembayarannya menggunakan dollar. SRIL memiliki PER 5,36X dan PBV 1,01x. Saat ini harga sahamnya berada di angka 358/lembar atau Rp. 35.800/lot

3.  Bank BRI Syariah (BRIS) Rp. 55.000

BRIS adalah bank syariah ketiga setelah Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS) yang telah mencatatkan sahamnya di BEI. Anak usaha Bank BRI ini, pada kuartal III 2018 telah membukukan pendapatan sebesar 2,6 T dengan laba bersih 151,15 M. Bahkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per September telah mencapai 99,4%.

BRIS memiliki PER 26.43x, sedangkan PBV nya diangka 1.05x. Saat ini BRIS diperdagangkan pada harga Rp. 555/lembar.atau Rp. 55.500/lot.

4. Lautan Luas (LTLS) Rp. 57.000

LTLS merupakan perusahaan manufaktur dan distribusi bahan kimia khusus dan dasar yang terintegrasi. Perusahaan ini mewakili lebih dari 100 prinsipal internasional, mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan dari sektor industri di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Selain memiliki kantor di Indonesia, perusahaan juga telah memiliki kantor cabang di beberapa negara seperti Singapura, Tiongkok, Thailand, dan Vietnam.

Saat ini pendapatan perusahaan mencapai 5,29 T dengan laba bersih mencapai 117,09 M. Dari sisi fundamental LTLS mempunyai PER 5,70x dan PBV 0,44x. Harga sahamnya saat ini berada di angka Rp. 570/lembar atau Rp. 57.000/lot.

5.  Aneka Tambang (ANTM) Rp. 59.500

ANTM adalah perusahaan bergerak dalam bidang pertambangan simpanan alam, manufaktur, perdagangan, transportasi dan jasa terkait lainnya. Perusahaan ini lebih terkenal di masyarakat untuk tempat membeli logam mulia. Kebanyakan logam mulia yang diperjualbelikan berasal dari emas Antam.

Tiga tahun belakangan, pendapatan perusahaan terus mengalami peningkatan. Sampai pada kuartal III perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar 11,82 T dengan memperoleh laba bersih sebanyak 344,45 M. ANTM memiliki PER 20,52x dan PBV 0,76x. Harga saat ini adalah Rp. 595/lembar atau Rp. 59.500/lot. 

6.  Timah (TINS) Rp. 62.500

TINS merupakan perusahaan BUMN yang telah tercatat di BEI sejak tahun 1995. Perusahaan ini merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Saat ini TINS menjadi produsen terbesar nomor 2 di dunia, setelah perusahaan Yunnan Tin dari Tiongkok. Pada kuartal III perusahaan telah membukukan pendapatan sebesar 4,38 T dengan laba bersih sebanyak 170,14 M. PER 13.59x dan PBV  0.76x Harga saham saat ini adalah Rp. 625/lembar atau Rp. 62.500/lot  

7.  Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) Rp. 80.000

Perusahaan jamu dan farmasi Sido Muncul menjadi perusahaan jamu dengan market share terluas dan terbesar di Indonesia. Produk-produk jamu SIDO telah berhasil menembus pasar mancanegara, seperti Malaysia, Singapore, Brunei, Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia.

Perusahaan penghasil Tolak Angin ini hingga September 2018 telah membukukan pendapatan 1,94 T dengan laba bersih sekitar 480,11 M. PER SIDO berada di angka 18,60x dan PBV 4,06x. Harga saham SIDO saatt ini seharga Rp. 800/lembar atau Rp. 80.000/lot.

Itulah ke-tujuh saham perusahaan bagus dengan harga yang masih terbilang murah. Namun perlu diingat, untuk menilai sebuah perusahaan  dapat dikatakan murah, selain dilihat dari sisi fundamentalnya (PER dan PBV) juga harus dilihat dari laporan keuangannya. Perusahaan yang sahamnya layak untuk dibeli, minimal mempunyai pendapatan dan laba bersih yang terus bertumbuh. 

Selain itu, perusahaan juga harus dikelola oleh manajamen yang baik, bersih, transparan, dan berintegritas. Indikator-indikator itulah yang dapat menjadi cerminan untuk menilai sebuah perusahaan dikategorikan murah atau mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun