Mohon tunggu...
Mohammad Fauzi Alvi Yasin
Mohammad Fauzi Alvi Yasin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kepala Urusan Keuangan Desa Sraten

Belajar menulis, sebab kata pepatah dengan menulis maka engkau akan dikenang sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berebut Suara Milenial lewat Kampanye Digital

24 November 2018   10:10 Diperbarui: 24 November 2018   10:59 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

"Kampanye digital yang tepat merupakan senjata ampuh dalam mengalahkan petahana", ujar pakar komunikasi Anthony Leong. Ungkapan tersebut tentu ada benarnya. Mari kita melihat kebelakang, seperti yang terjadi pada pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Pasangan Anies-Sandi kala itu begitu masif melakukan kampanye digital menggunakan media sosial. Alhasil dengan waktu yang relatif singkat, mereka mampu meningkatkan elektabilitas sampai 50% dan terbukti berhasil mengalahkan sang petahana.

Berdasarkan data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyebutkan bahwa pengguna aktif internet di Indonesia sebanyak 143 juta jiwa. Kemudian sebanyak 72,41% berasal dari kalangan masyarakat urban (perkotaan). Wilayah pulau Jawa masih mendominasi dengan 57,70%.  Sebanyak 49,52% pengguna internet mereka yang berusia 19-34 tahun. Data ini menunjukkan adanya peluang yang dapat ditangkap oleh pasangan calon maupun tim pemenanngan untuk menggaet pemilih millenial lewat kampanye digital.

Terbukti, hari Rabu kemarin (21/11) pasangan calon (paslon) no.02 resmi meluncurkan situs prabowo-sandi.com guna mengkampayekan visi-misi, program kerja, serta berbagai macam kegiatan yang dilakukan. Beberapa hari sebelumnya, paslon no.01 merilis aplikasi Jokowi Apps di play store. Bedanya selain untuk mengkampanyekan visi-misi dan program kerja, juga tedapat cerita bergambar dan game yang dapat dimainkan oleh pengguna. Selain aplikasi, paslon no.01 juga telah mempunyai situs resmi dengan nama jokowiamin.id

Plus-minus kampanye digital

Ditengah kemajuan teknologi yang begitu cepat, memang mau tak mau kedua paslon harus meramu strategi yang tepat guna menggaet suara millenial. Dilansir dari merdeka.com jumlah suara millenial pada pemilu 2019 diperkirakan sebanyak 48% atau sekitar 85 juta jiwa. Selain itu kebanyakan para generasi millenial ini bertipikal mudah berubah pilihan atau swing voter. Hal ini mengindikasikan, mereka cenderung akan berubah pilihan jika paslon yang mereka dukung melakukan kesalahan atau blunder. 

Seperti misal beberapa pernyataan kontroversial dari kedua paslon ketika Pak Jokowi mengeluarkan steatment Genderuwo dan Sontoloyo, sedangkan Pak Prabowo yang mengeluarkan pernyataan tentang tampang Boyolali, tentu akan dapat merubah suara millenial. Dengan kata lain setiap gerak-gerik kedua paslon sangat mudah dipantau oleh generasi millenial.

Keuntungan berkampanye melalui digital dan media sosial tentu selain biaya yang murah juga dapat menjangkau masyarakat dengan cepat. Berbeda dengan kampanye yang menggunakan iklan di TV ataupun kampanye konvensional yang ongkosnya relatif mahal. Selain itu jika berkampanye melalui media sosial tidak akan berat sebelah sebab pemilik media sosial tidak terafiliasi dengan salah satu paslon, berbeda dengan stasiun TV yang beberapa pemiliknya terang-terangan mendukung paslon tertentu.

Namun belakangan ini, media sosial lebih banyak dihiasi dengan beragam tindakan kontroversial dari kedua belah kubu. Padahal yang seharusnya ditampilkan adalah adu visi-misi dan program kerja untuk memikat para millenial, bukan drama perdebatan tim sukses (timses) yang tiada ujung maupun aksi saling lapor dan menjelekkan satu sama. Jika hal seperti itu terus dilakukan, bukan tidak mungkin kedua kubu akan kehilangan respect dari millenial. 

Hal tersebut seperti tergambar dari hasil survei Alvara Research Center yang menyebutkan hanya 22% generasi millenial yang menyukai pemberitaan politik. Mereka berdalih bahwa politik itu kaku dan membosankan. Inilah yang menjadi PR bagi para tim pemenangan untuk membuat situs maupun aplikasinya menjadi sebuah alat kampanye yang menarik bagi para millenial.

Review Situs dan Aplikasi Kedua Paslon

Kesan pertama ketika penulis membuka situs paslon no.01 jokowiamin.id adalah menggambarkan kecerian serta kegembiraan. Hal itu lantaran situs tersebut sangat colourfull dan dihiasi dengan berbagai macam ornamen yang menarik. Pada situs tersebut terdapat visi misi, profil singkat, berita kegiatan terkini, dan yang menarik masyarakat dapat berpartisipasi membantu kegiatan pendanaan kampanye dengan adanya link donasi. Akan tetapi hal yang cukup disayangkan adalah berita kegiatannya lebih banyak berisikan kegiatan Jokowi dan minim sekali berita kegiatan Ma'ruf Amin.

Sedangkan pada aplikasi Jokowi Apps, selain disajikan berita kegiatan terdapat pula video dan Jokomik yang memanjakan para pengguna. Selain itu, juga ada permainan yang menyediakan hadiah bagi para pemenang. Aplikasi tersebut dirilis pada 16 November 2018 dengan ukuran download sebesar 13,47 MB.

Beralih ke situs paslon no.02 yaitu prabowo-sandi.com yang penulis rasa tampilan situsnya cukup simpel dan elegan, dan bahkan cenderung cukup sederhana. Maklum saja, situs ini baru saja dilaunching oleh Sandiaga Uno pada 21 November 2018 lalu dan masih tahap penyempurnaan. Isi situsnya hampir sama dengan situs paslon no. 01 yang kebanyakan berisikan kegiatan kampanye dan visi-misi. Bedanya pada situs ini kegiatan antara Prabowo dan Sandiaga Uno lebih seimbang. Hal menarik lainnya yaitu adanya link untuk bergabung menjadi relawan, sedangkan pada situs paslon no.01 yang ada ialah link untuk donasi/sumbangan.

Jadi, menurut penulis kedua kubu sudah berusaha maksimal untuk menggaet pemilih millenial melalui kampanye digital. Namun, harus diakui kubu paslon no.01 lebih unggul dengan adanya situs dan aplikasi yang kekinian. Mereka berhasil membuat aplikasi yang bisa memanjakan para millenial dengan adanya komik serta permainan.

Lantas siapakah menurut anda yang paling bisa merebut hati millenial di pemilu 2019 ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun