Mohon tunggu...
Syifa Fauziah
Syifa Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

membaca...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diksi atau Pemilihan Kata dalam Bahasa Indonesia

4 Mei 2023   06:21 Diperbarui: 4 Mei 2023   06:56 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Diksi/Pemilihan Kata

Diksi atau pemilihan kata adalah ketelitian seseorang dalam memilih dan menggunakan kata-kata sesuai dengan situasi dan keadaan.

Ketepatan ini mengacu pada kemampuan sebuah kata untuk membangkitkan ide-ide nyata di benak pembaca atau pendengar, seperti pikiran atau perasaan penulis atau pembicara.

Untuk memilih kata yang tepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

1. Bedakan penamaan dan artinya dengan cermat

2. Dengan hati-hati pisahkan kata-kata yang hampir identik

3. Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya

4. Hindari kata-kata yang dibuat-buat

5. Perhatikan penggunaan akhiran asing

6. Perhatikan perubahan makna

7. Perhatikan kesinambungan pilihan kata

Fungsi Diksi

  • Untuk membantu audiens atau pembaca untuk memahami apa yang disampaikan oleh penulis atau pembaca
  • Untuk menciptakan sarana komunikasi yang lebih efektif dan efisien 
  • Untuk menyampaikan ide atau gagasan secara memadai
  • Untuk menjadi simbol ekspresi ide dan untuk menghindari kesalahpahaman 

Penggolongan Kata 

Berkaitan pilihan kata, kosakata bahasa indonesia dapat dibagi menjadi lima kelompok sebagai berikut :

1. Kata abstrak dan kata konkret 

Kata abstrak adalah kata yang memiliki acuan konsep/pengertian. Perceptible words adalah kata-kata yang memiliki acuan berupa objek yang dapat ditangkap oleh panca indera (dilihat, diraba, dicium, dirasakan dan didengar).

Contoh: Kesehatan = penyakit, klinik, dokter

2. Kata umum dan kata khusus

Kata umum adalah kata yang memiliki cakupan luas dan mencakup banyak hal. Kata khusus adalah kata dengan ruang lingkup terbatas. Kata-kata umum tidak memberikan gambaran yang jelas. Semakin umum kata tersebut, semakin tidak jelas gambaranya. Bahkan, salah tafsir bisa saja terjadi. Namun, kata-kata tertentu dengan makna dan penggunaan tertentu lebih mudah dipahami.

3. Kata popular dan kata kajian 

Kata-kata populer adalah kata-kata yang diketahui dan digunakan semua lingkungan dalam komunikasi sehari-hari. Kata penelitian adalah kata yang diketahui dan digunakan oleh para ilmuan/mahasiswa ketika melakukan pekerjaan ilmiah. Kosakatanya kebanyakan diambil alih dari bahasa asing.

Contoh:

  • Meski sakit, dina tetap bersekolah (kata populer)
  • Struktur mesin diubah sesuai dengan prosedur yang benar (kata kajian)

4. Kata baku dan tidak baku

Kata baku adalah kata yang mengikuti atauran yang diberikan. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak mengikuti aturan. 

Contoh: 

kata baku : Apotek

Kata tidak baku : Apotik

5. Kata asli dan serapan 

Kata asli adalah kata yang berasal dari bahasa kita sendiri. Kata serapan adalah kata yang berasalh dari bahasa  daerah atau bahasa asing. Kata-kata yang dicetak miring pada paragraf berikut adalah kata-kata yang dikutip.

Makna Kata

Makna adalah hubungan antara bentuk dan hal-hal lain yang berhubungan dengannya. Ada beberapa pengertian, anatara lain sebagai berikut:

1. Makna leksikal  dan gramatikal 

Pembentukan makna leksikal dan gramatikal didasarkan pada hubungan atar unsur. Makna leksikal adalah makna kata yang lepas dan tidak mengacu pada kata lain dalam kalimat, kata atau frase. Makna leksikal adalah makna yang tertulis dalam kamus.

Contoh: buah : bagian tanaman yang berasal dari bunga atau putik (biasanya biji).

Dalam bahasa Indonesia, kata memiliki ribuan makna leksikal. Semuanya tercantum dalam kamus besar bahasa indonesia. Ada kelas kata benda dan kata kerja. Ada juga kata sifat dan kata keterangan. Bahkan, ada juga kata tugas. Semua kata yang tercantum dalam kamus memiliki arti tertentu. Kebalikan dari makna leksikal adalah makna gramatikal. Makna gramatikal ini  muncul karena adanya proses gramatikal. 

2. Makna denotatif dan konolatif

Makna denotatif dan konlotatif adalah makna yang berhubungan langsung dengan makna dasarnya. Makna kata denotatif tidak memiliki arti atau makna tambahan. Dan konotatif adalah makna tambahan terhadap makna dasar berupa nilai atau citra tertentu. Misalnya kata merah putih berarti denominasi adalah sehelai kain yang berwarna merah putih, tetapi jika arti maknanya dapat dimaknai, merah berarti berani dan putih berarti suci. 

3. Makna lugas dan kiasan 

Berdasarkan penerapan acuannya, makna dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makna lugas dan kiasan. Makna lugas adalah makna yang berhubungan dengan makna sebenarnya.

Contoh: kakinya sakit karena terbentur batu

4. Makna kontekstual

Makna kontekstual adalah makna yang ditentukan oleh konteks penggunaannya. Sebuah kata dapat memiliki arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun