Dewasa ini isu-isu LGBT (lesbian, gay, bisexsual, transgender) begitu marak bertebaran di tengah masyarakat. Biasanya kaum LGBT pola interaksi nya berbentuk kelompok yang saling support antar satu dengan yang lainnya. Para kaum LBGT tersebut satu persatu mulai berani menampakkan diri di masyarakat.Â
Berbagai pembelaan-pembelaan mereka gombar gembirkan salah satunya dengan cara demonstrasi, berharap agar keadaan mereka yang seperti itu di terima oleh khalayak umum.
Kota padang, yang merupakan wilayah yang menjungjung tinggi nilai agama juga tidak dapat mengelak dengan penyakit sosial LGBT ini. Sudah banyak berita yang beredar tentang LGBT di kota padang serta sudah beberapa kali satpol PP mengrebek pelaku LGBT ini yang bahkan pelaku nya ialah orang- orang yang berpendidikan.
Bahkan dalam sebuah artikel dijelaskan bahwa ada 15 titik lokasi LBGT yang ada di kota padang. Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Amasrul mengatakan " Jumlah itu berdasarkan informasi yang kami dapat dan saat ini tengah kami telusuri kebenarannya ...."(https://www.harianhaluan.com/news/detail/71966/ada-15-titik-tempat-kumpul-lgbt-di-padang).
Keluarga merupakan tempat dimana seorang naak mendapatkan pendidikan karakter untuk pertama kalinya sebelum mengenal dunia pendidikan formal. Fenomena LGBT ini dirasa dapat di cegah melalui pendidikan karakter dini oleh keluarga itu sendiri.Â
Salah satunya melalui pendidikan agama dan norma-norma yang berlaku ditengah masyarakat. Karena, pada dasarnya apa yang dibawa seorang anak dari luar rumah merupakan hasil dari yang dia dapatkan dari dalam rumah.
Pendidikan karakter ini dapat berupa pengetahuan mengenai kodrat dirinya, bagaimana para anak bertindak sebagai laki-laki dan begitu pun sebaliknya.Â
Orang tua sudah harus bisa membuat anak membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sebelum anak itu dilepas ke dunia luar. Pendidikan karakter ini juga dengan melandasi anak tersebut nilai agama yang tinggi dan memperkenalkan nilai ketuhanan didalam diri mereka.
Salah satu contoh kasus ang membuat anak menjadi LGBT yaitu ketika orang tua memperlakukan anaknya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.Â
Orang tua mengharapkan anak nya yang lahir adalah perempuan akan tetapi ternyata dia melahirkan anak laki-laki, oleh karena itu dia membuat anak laki-lakinya seperti wanita.Â
Hal ini berdampak pada karakter si anak tadi, dia merasa bahwa diberlakukan seperti wanita dan sifat wanita menjadi sudah melekat didalam dirinya sehingga disaat dewasa anak itu memutuskan untuk menjadi transgender.