Posisi meja memanjang dan kursi juga memanjang,sehingga pelanggan yang satu dengan yang lainnya duduk berdampingan. Saus, kecap kerupuk, lontong dan Lombok sudah tersedia dimeja bahkan botol air mineral juga sudah tersedia. Meskipun belum ada di pesan tetapi semua lengkap tersedia disetiap meja.
Tak ingin lama memendam rasa lapar, kami pun memesan sop ubi dengan menu bervariasi, ada yang pesan sop ubi bakso, sop ubi campur ayam,sop ubi ayam bakso, sop ubi bakso tanpa petsin, sop ubi campur mie  putih  tanpa bakso,dan ada juga yang pesan sob ubi campur mie dan bakso. Kami yang datang berenam memesan 6 menu yang berbeda.
Setelah 30 menit memesan, pesananpun tak kunjung datang, perut semakin keroncongan. Mungkin sangking variatifnya pesanan ditambah lagi pegawai yang sudah kelelahan, kami pun terabaikan.
Teman yang satu mulai gelisah, sambil berkata, "sallona nia'cipuru' ma'". Meski aku baru 10 tahun berdomisili di kota Makassar, sedikit-sedikit aku mengerti. Artinya  lamanya datang , aku lapar. Kira- kira begitu.
mendengar ucapan teman itu. Tanpa bertanya-tanya, tanganku yang tadinya berdiri di meja sambil menopang kepala langsung memindahkan sepiring pisang goreng kipas tepat berada disebelah kanan ke arah teman ku itu.Â
Posisi ku pada saat itu duduk menyamping kearah pintu masuk . Sehingga aku tidak tau ada orang di samping kanan ku. Â
Teman-teman ku pada heran tak lama langsung ketawa terbahak-bahak melihat tingkah ku dan sesekali melihat kearah orang yang ada dibelakang ku.Ternyata pisang goreng mereka yg tanpa sengaja ku pindahkan.
 1 detik kemudian akupun tertawa sembari membalikkan posisi duduk ku kearah yang berlawaan dan menatap ekspresi orang  itu.
dia menatap ku  tanpa berkata -kata , yang ku lihat dahinya  berkerut sambil menggaruk-garuk kepala.Â
Ku coba melempar senyuman, aku selimuti rasa malu sembari mengucap kata maaf. Â
"Maaf mba...saya kira pisang gorengnya sama seperti Saus, kecap,kerupuk, lontong yang memang sudah ada di meja...hehehe.."