Tanpa terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2020, Banyak kenangan yang datang menghampiri hari-hari yang telah kita lalui. Doa-doa yang terijabah membawa semangat dalam melewati ritme kehidupan, sedangkan doa-doa yang belum terijabah membutuhkan suatu renungan dan kesabaran sampai masanya dikabulkan.
Diawal bulan maret, Indonesia diterpa virus covid 19. Kita diwajibkan untuk mengikuti nasehat ibu yaitu 3 M ; mencuci tangan,memakai masker dan menjaga jarak.
Hampir 9 bulan kesedihan melanda bumi pertiwi, korban semakin hari semakin bertambah tanpa pandang bulu, Indonesia berduka. Tetapi kita harus siap bergelut dengan keadaan ini agar bisa bertahan hidup. Salah satu upaya sederhana yang bisa membantu menjaga kesehaan kita adalah mengisi pikiran dengan hal-hal yang menimbulkan senyuman dan tawaan.
Kini saatnya Indonesia butuh ketawa untuk menghibur diri menghilangkan kepenatan, keresahan selama  berjuang melawan korona.
Kenapa ya indonesia butuh ketawa ?
ketawa adalah  bentuk ekspresi suatu kebahagiaan atau keceriaan yang timbul karena adanya suatu candaan.  Ketawa juga refleksi dari keringanan beban pikiran seseorang.
Kita pasti pernah mengalami hal-hal yang tak sengaja bisa mengocok perut kita, meskipun hampir setahun berlalu tetapi kita masih saja mengumbar tawa jika kenangan lucu itu mampir lagi di pikiran kita . Seperti yang pernah aku alami. Â
Diawal tahun lalu, aku dan  5 orang temanku menjenguk teman yang sakit. Diperjalanan pulang perut kami tiba-tiba terasa keroncongan, mungkin memang sudah waktunya  jam makan siang .
Teman ku yang kala itu menyetir mobil mengurangi  laju kecepatannya lalu belok ke kiri dan  menghentikan mobilnya didepan sebuah warung sop ubi sederhana tapi banyak yang suka. Itu terlihat dari parkiran mobil berbaris searah memanjang disekitar warung yang dindingya dihiasi dengan ayaman bambu.
Kami pun masuk dan duduk, untungnya ketika kami datang, ada pelanggan yang sdh selesai dan bergerak kearah kasir. Kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung duduk di situ.