Pembagian rapor adalah hari yang paling ditunggu ,saatnya ajang curhat antar guru dan orangtua dalam membicarakan banyak hal tentang anak dan siswa mereka.SAYA SERING MENDENGARCERITA DARI ORANGTUA BAHWA ANAK MEREKA LEBIH MENGINGAT DAN MENDENGARKAN GURU MEREKA KETIMBANG NASEHAT YANG DIBERIKAN ORANGTUANYA,”Kata Bu guru Fulanah begini lho mah....itu yang dikatakan anak saat ada di rumah.
Saya semakin sadar bahwa amatlah besar pengaruh guru dalam keseharian mereka , setiap hari dengan waktu cukup panjang mereka ada di lingkungan sekolah, dari guru mereka mendapatkan berbagai ilmu sehingga tak heran bahwa bagi mereka apa yang dikatakan guru adalah hal yang selalu benar, oleh sebab itulah guru memiliki peluang yang besar untuk berperan serta secara aktif dalam pembentukan karakter anak.
Menjadi guru harus bisa meninggalkan keegoan , apalagi hanya memikirkan kepentingan diri, aktualisasi daneksistensidiri ,atau sekedar mengejar materi pembelajaran(kognitif saja) tanpa memberikan perhatian lebih kepada perilaku anak didik, padahalguru adalah petani-petani karakter yang strategis dalam mengintervensikarakter anak,Sebagaimana orangtuanya mereka adalah amanah yang harus dididik dan dijaga, mereka adalah tanggung jawab dan resiko yang harus dihadapi jika telah memilih profesi sebagai guru.Pendidikan Karakter bukanlah pendidikan tentang Karakter yang bersifat Kognitif semata yang hanya tahu soal moral (Moral Knowing)tapi tidak melaksanakan moral (Moral doing), untuk tujuan Moral Doing butuh pembiasaan,dan tak ada pembiasaan tanpa perhatian yang lebih kepada sikap dan tingkah laku mereka sehari-hari.
Pada dasarnya aktualisasi, eksistensi diri dan materi pembelajaran juga penting bagi seorang guru untuk peningkatan kualitas pribadi dan kualitas pengajaran, tapi alangkah indahnya kalau semua ituberjalan tanpa mengalahkan perhatiannya kepada siswa . Saya berdoa untuk semua guru di Indonesia agar dapat menjalankan peran ini dengan sebaik-baiknya, Amiin...
