Mohon tunggu...
Fauziah Arroyani
Fauziah Arroyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPG Prajabatan 2022

a continuous learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dunia Pendidikan

29 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 10 Januari 2023   10:03 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang digunakan di seluruh dunia terutama dalam dunia pendidikan maupun pekerjaan. Bahasa Inggris dinilai penting karena di era sekarang, kemampuan Bahasa Inggris seolah-olah menjadi nilai wajib yang harus dikuasai oleh para pelamar kerja sebab klien bisa saja berasal dari luar negeri. Hal ini juga yang menjadi landasan untuk mobilitas pertukaran informasi yang ada pada jenjang pekerjaan. Oleh sebab itu, pelajaran Bahasa Inggris dinilai penting untuk diajarkan kepada para siswa sejak dini.

Pembelajaran Bahasa Inggris diharapkan mampu untuk membantu para siswa mempelajari hal-hal baru yang ada dari sumber asing sehingga cara berpikir mereka juga akan terbuka luas karena mampu menyerap ilmu dari sumber mana saja. Selain itu, banyak sekali sumber-sumber pembelajaran yang kini berbasis Bahasa Inggris. Tentunya, siswa harus mampu untuk memahami hal tersebut sehingga mereka tidak kesulitan dalam mencari informasi.

Namun, kebanyakan dari mereka menilai bahwa belajar Bahasa Inggris tidaklah terlalu penting jika dibandingkan dengan pelajaran eksak seperti biologi, fisika, matematika, serta kimia yang dinilai jauh lebih sulit sehingga harus dilakukan pendalam yang lebih. Padahal, pembelajaran Bahasa Inggris tidak kalah penting karena Bahasa Inggris bisa langsung digunakan untuk berkomunikasi baik secara langsung maupun dalam media sosial yang digunakan oleh para remaja sekarang ini. Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Benson (1991) kepada 311 mahasiswa di universitas Jepang. Hasil yang diperoleh adalah mereka beranggapan bahwa Bahasa Inggris memiliki fungsi sebagai modern bahasa yang bisa digunakan untuk membaca sebuah buku yang diterbitkan dari penerbit luar atau menikmati sebuah pagelaran dalam Bahasa Inggris. Selain itu, mereka menambahkan bahwa wawasan mereka menjadi lebih luas setelah belajar Bahasa Inggris.

Untuk itu, diperlukannya dukungan serta motivasi dari para siswa itu sendiri dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Namun, dukungan dari motivasi para siswa itu sendiri tidak cukup kuat jika materi dan cara pembelajaran yang diberikan kurang efektif. Hal inilah yang menyebabkan beberapa siswa cenderung malas mengikuti pembelajaran karena mereka menilai bahwa pembelajaran tersebut berputar pada topik yang monoton serta tidak interaktif.

Dengan hal-hal tersebut, para pengajar diharapkan mampu untuk melakukan pembelajaran dengan mengaitkan pada fenomena-fenomena yang terkini karena lingkup dari pembelajaran itu sendiri adalah siswa yang beranjak dewasa. Siswa yang beranjak dewasa cenderung perlu pembelajaran yang interaktif atau dua arah sehingga pengajar tidak selalu selama pembelajaran hanya menjelaskan saja dan siswa mendengarkan, tetapi pengajar juga bisa melakukan interaksi seperti menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan dan menjelaskan materi yang kita ajarkan menggunakan bahasanya sendiri. Hal ini cenderung lebih didengar oleh siswa lain karena bahasa yang digunakan juga lebih mudah untuk dipahami sebab siswa memiliki bahasanya sendiri yang mana kebanyakan berasal dari bahasa di sosial media sehingga siswa lain bisa mengerti dengan cepat.

Para pengajar juga diharapkan mampu untuk memenuhi apa yang para siswanya inginkan selama pembelajaran, mampu menjelaskan dengan bahasa yang efektif dan sederhana sehingga siswa tidak bosan selama di kelas. Selain itu, pengajar juga bisa melakukan inovasi dalam penyampaian materi seperti membuatnya menjadi video atau memperagakan hal tersebut di depan kelas. Dengan begitu, siswa akan lebih mudah paham disebabkan mereka mengingat hal tersebut melalui visual yang didapat.

Jika bisa bertanya dengan siswa yang saya ajar, saya ingin menanyakan apa yang membuat kebanyakan siswa menyepelekan pelajaran Bahasa Inggris? Lalu, pembelajaran yang seperti apa yang diharapkan oleh para siswa agar pembelajaran di kelas berlangsung dengan efektif? Apakah metode Appreciatuve Inquiry bisa menjadi solusi dari kenakalan remaja yang disebakan oleh lingkungan keluarga?

Daftar Pustaka

Benson, M. (1991). Attitudes and Motivation Towards English: A survey of Japanese Freshmen. RELC Journal. DOI:10.1177/003368829102200103

Herlina. (2013). Bibliotherapy: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku. Bandung: Pustaka Cendekia Utama  

Hurlock, Elizabeth B. (1990). Perkembangan Anak Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun