Mohon tunggu...
Fauziah Arbi
Fauziah Arbi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Uinsu

Biologi UINSU'17

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Kunyit sebagai Tanaman Herbal

13 Agustus 2020   13:47 Diperbarui: 13 Agustus 2020   14:08 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanaman Kunyit memiliki nama Latin Curcuma domestica val atau  Curcuma longa  . Berikut klasifikasi tanaman kunyit yang harus diketahui sebagai pengetahuan:

Klasifikasi Tanaman Kunyit

Kingdom  : Plantae

Divisi         : Magnoliopsida

Kelas         : Liliopsida

Ordo          : Zingiberales

Famili       : Zingiberaceae

Genus       : Curcuma

Spesies    : Curcuma longa

Tanaman kunyit berasal dari Asia Tenggara, di duga dari India dan Indo-Malaysia. Banyak di tanam di Bangladesh, Jamaika, Sri Lanka dan Taiwan. Lingkungan tumbuhnya mulai dari dataran rendah sampai ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan air laut, baik pada tanah liat maupun berpasir. Kunyit (Curcuma domestica val) merupakan salah satu jenis tanaman temu-temuan yang  termasuk dalam famili Zingiberacea yang mempunyai batang semu yang dibentuk dari pelepah daun-daunnya. Tanaman kunyit sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas,  yang biasa digunakan untuk obat tradisional. Tanaman ini mudah di dapat, memiliki harga yang murah dan banyak ditemukan di wilayah tropis terutama di Indonesia.

Tanaman kunyit mempunyai banyak manfaat dan kegunaan, yaitu sebagai jamu dan obat tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pencegahan, perawatan, serta pengobatan berbagai penyakit.  Kunyit memiliki khasiat bagi kesehatan, salah satunya adalah sebagai antipiretik. Terdapat penelitian yang meneliti manfaat penggunaannya untuk menurunkan suhu tubuh.

Jika dibandingkan dengan terapi obat memiliki resiko efek samping yang cukup tinggi, maka terapi menggunakan kunyit bisa menjadi alternatif. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut agar penggunaan kunyit untuk mengatasi demam lebih efektif dan efisien.  Kunyit mempunyai peranan yang sangat besar di bidang kesehatan masyarakat, karena khasiatnya sebagai jamu dan obat tradisional yang efektif, murah dan aman. Kunyit telah dimasukkan daftar prioritas WHO sebagai tanaman obat yang paling banyak dipakai di beberapa negara dan sering disebut di dalam buku-buku farmasi serta di tulis sebagai resep obat tradisional maupun resep resmi.

Kunyit mempunyai khasiat sebagai jamu dan obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Senyawa yang terkandung dalam kunyit (kurkumin dan minyak atsiri) mempunyai peranan sebagai  antioksidan, antitumor dan antiracun.

Secara tradisional kunyit sering digunakan oleh masyarakat di berbagai negata untuk mengobati jenis penyakit, seperti penyakit yang disebabkan oleh mikroba parasit, gigitan serangga, penyakit mata, cacar, sakit perut (diare, sembelit, kembung), gangguan pencernaan, gangguan hati, asma, menghilangkan gatal-gatal dan penyakit kulit lain, mengurangi rasa nyeri dan sakit pada penderita rematik arthritis.

Di beberapa negara seperti Madagaskar, Cina, India, Yunani, kunyit sering digunakan sebagai antiparasit, antiinfeksi, antiperiodik, astringen, diuretik, perangsang dan tonik. Selain itu juga sebagai obat luka, sakit perut, penyakit hati dan gangguan saluran kencing. 

Selain pemanfaatannya sebagai jamu dan obat tradisional, kunyit juga sering digunakan sebagai bumbu, rempah, bahan pangan, pengawet, pewarna alami, kosmetik dan bahan untuk upacara adat.

1) Bumbu dan Rempah

anak rimpang kunyit (finger) rasanya agak manis dan berbau aromatis, sehingga sering digunakan sebagai bahan utama bumbu dan rempah pemberi cita rasa dan aroma pada makanan dan minuman. Rasa dan aroma tersebut disebabkan karena kandungan minyak atsirinya. 

2) Bahan Pangan

rimpang kunyit mengandung pati (karbohidrat) yang dapat digunakan sebagai bahan pangan, yaitu bubur untuk makanan bayi yang berumur 7-12 bulan.

3) Pengawet Makanan

kunyit mengandung senyawa yang bersifat antibakteri kuat baik terhadap bakteri gram positif maupun negatif, sehingga kunyit sering digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Penggunaannya sebagai bumbu masak dan pewarna makanan mempuyai fungsi ganda, yaitu selain membuat makanan menjadi lebih lezat, beraroma, berwarna menarik, juga agar makanan tidak cepat rusak dan busuk akibat mikroba pencemar makanan.

4) Pewarna Alami

rimpang kunyit terutama induknya (bulb) banyak mengandung senyawa pigmen. Sebelum ditemukan bahwa pewarna sintetis, kunyit sering digunakan sebagai bahan pewarna alami untuk berbagai jenis makanan, kosmetik, obat, bahan-bahan tekstil dan batik, kertas, anyaman tikar dan bahan kerajinan lainnya.

5) Bahan Kosmetik

kunyit bersifat mendinginkan, membersihkan, menghilangkan bau yang tidak sedap dan bersifat antibakteri. Oleh karena itu sering digunakan sebagai kosmetik tradisional untuk perawatan kesehatan kulit wajah dan tubuh. Produk kosmetik berbahan kunyit banyak digunakan untuk perawatan kesehatan kulit antara lain lulur, mangir dan ramuan rempah untuk mandi.

6) Bahan untuk Upacara Adat

secara tradisional kunyit sering digunakan oleh masyarakat dalam melaksanakan upacara adat. di Jawa, sering digunakan dalam upacara sunatan anak perempuan (tetesan), pernikahan (kacar-kucur dan sawer) dan pemakaman jenazah. Di Bali, digunakan untuk memberi warna beras dan membuat nasi kuning untuk upacara adat pada Hari Raya Kuningan. Beras dan nasi yang diberi warna dengan kunyit akan mempunyai aroma yang khas dan dipercaya dapat menghalau roh jahat.


Fauziah Arbi (Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) 

KKN-KS 2020 di Bimbing oleh Dr. Rina Filia Sari, M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun